Update Gempa Bumi di Sulawesi Barat, Korban Jiwa, Akses Jalan hingga Bangunan Rusak Berat

15 Januari 2021, 10:35 WIB
Warga mengamati bangunan RS Mitra Manakarra yang roboh pascagempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). /Antara/Akbar Tado

POTENSIBISNIS - Kesedihan masih menyelimuti Indonesia di awal tahun 2021, kali ini gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Sulewesi Barat.

Gempa yang terpusat di timur laut Majene Provinsi Sulawesi Barat ini merengut korban jiwa, selain menyisakan kerusakan. 

Gempa tersebut dirasakan di beberapa wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Barat.

Baca Juga: UKM Didorong Dapat Penuhi Kebutuhan Jemaah Haji dan Umrah Asal Indonesia

Dampak dari gempa bumi yang terjadi, Jumat, 15 Januari 2021, dini hari pukul 01.28 WIB ini mengakibatkan kerusakan dan adanya korban jiwa. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengatakan, hingga pagi tadi korban meninggal sebanyak tiga orang dan puluhan orang mengalami luka-luka.

"Data per Jumat, 15 Januari 2021, pukul 06.00 WIB, BPBD Mamuju melaporkan korban meninggal dunia tiga orang dan luka-luka 24. Sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," Kata Raditya Jati di laman resmi bnpb.go.id.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Hari Ini di Wilayah Jakarta, Bekasi, Bogor dan Bandung, Siapkan Syarat Berikut

Sedangkan untuk kerusakan bangunan, Raditya mengatakan berupa Hotel dan kantor Gubernur Sulawesi Barat rusak berat.

"Sedangkan kerugian material berupa kerusakan, antara lain Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulbar mengalami rusak berat (RB). Jaringan listrik masih padam pascagempa," ucapnya.

Raditya mendapatkan informasi dari BPBD Majene, sejumlah akses jalan terputus, puluhan rumah rusak dan beberapa bangunan milik pemerintahan berstatus rusak berat. 

"longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), sebanyak 62 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit puskesmas dan 1 Kantor danramil Malunda rusak berat," ucapnya.

Selanjutnya, terkait penanganan dari pihak BPBD, Raditya mengatakan bahwa BPBD setempat sudah melakukan penanganan darurat dan pendataan kebutuhan mendesak.

"Seperti penanganan korban luka, evakuasi, pendataan dan pendirian pos pengungsian. Kebutuhan mendesak saat ini berupa sembako, selimut dan tikar, tenda keluarga, pelayanan medis dan terpal," jelasnya.

Dikonfirmasi dari BPBD Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan gempa kuat selama 5 hingga 7 detik.

Raditya juga mengatakan, gempa tersebut membuat para warga panik. Sehingga kepanikan itu membuat mereka keluar rumah.

"Laporan yang diterima Pusat Pengendali Operasi BNPB pada dini hari tadi menyebutkan masyarakat masih berada di luar rumah," ungkapnya.

Tidak hanya di Kabupaten Majene, menurut Raditya warga di daerah lain juga merasakan hal yang sama, guncangan yang cukup kuat.

"Hal serupa dirasakan warga Kabupaten Polewali Mandar. BPBD setempat menginformasikan gempa dirasakan warga cukup kuat sekitar 5 hingga 7 detik. Guncangan memicu kepanikan hingga keluar rumah," ujarnya.  ***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: BPBD

Tags

Terkini

Terpopuler