Jokowi Bolak-balik Lewat Jalan Thamrin, Rocky Gerung: Itu Pengemis dari Surabaya Mengikuti Ibu Risma

7 Januari 2021, 10:30 WIB
Sebut tak ada pengemis di Thamrin, Rocky Gerung memberikan saran kepada Mensos Risma /Tangkapan Layar/Facebook/PDIP via Pikiran-Rakyat.com/.*/Tangkapan Layar/Facebook/PDIP via Pikiran-Rakyat.com


POTENSIBISNIS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikenal sebagai tukang blusukan.

Sejak dari Wali Kota Solo, jadi Gubernur DKI Jakarta, hingga sekarang "gelar" blusukan masih menembepl pada sosok Jokowi.

Namun, gelar blusukan itu tampaknya akan diambil alih petugas partai PDIP lainnya, Tri Rismaharini alias Risma.

Baca Juga: Bikin Heran, Para Pengemis yang Dijanjikan Rumah oleh Mensos Risma Tiba-tiba 'Hilang Misterius'

Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari gencarnya aksi blusukan Menteri Sosial (Mensos) Risma akhir-akhir ini.

Dalam acara santai bersama Hersubeno Arief yang ditayangkan pada video YouTube kanal Rocky Gerung Official dikutip Kamis 7 Januari 2021, ia mengatakan, Risma tidak begitu mengenal Jakarta karena baru saja datang sebagai Menteri Sosial.

Risma diduga tidak tahu jika Jalan Thamrin merupakan kawasan karpet merah atau disebutnya sebagai diplomatic society.

Baca Juga: Usai Dijanjikan Rumah oleh Mensos Risma, Para Pengemis kini Dicari Atas Perintah Anies Baswedan

Dengan begitu, lanjut dia, dipastikan Risma mendapatkan informasi yang telah direkayasa.

"Semua orang Jakarta ngerti itu. Thamrin adalah daerah karpet merah untuk diplomatic society. Dari segi logika saja sudah tak mungkin terjadi," kata Rocky.

Ia pun memberikan saran kepada Mesos Risma, sebelum melakukan blusukan menemui masyarakat miskin, sebaiknya membaca sejumlah laporan mengenai kemiskinan dari berbagai sumber.

Baca Juga: Cuitan Fahri Hamzah Soal Blusukan Mensos Risma Direspon, Politisi Gerindra Sebut Hilang Kesabaran

Itu seperti laporan dari Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB) dan Human Development Index. Sebab, kemiskinan itu ditemukannya di statistik.

"Ibu Risma harus baca itu, baru dia bercakap-cakap dengan kemiskinan. Bukan dengan orang miskin disodorkan, baru dia bercakap-cakap," ujarnya.

"Jadi, ada panitia pengumpul pengemis sekarang di Jakarta," celotehnya.

Karena aksi Risma itulah, ia mengaku membayangkan satu kabinet sedang tertawa.

Sebab, satu kabinet yang lebih dulu ada bolak-balik lewat Jalan Thamrin, termasuk Presiden Jokowi.

"Saya bayangkan satu kabinet lagi tertawa karena satu kabinet yang dahulu ada di Monas itu bolak-balik lewat jalan itu. Jokowi juga lewat situ," ujarnya.

"Tapi tiba-tiba ada menteri baru datang kok langsung ada pengemis. Saya berpikir mungkin pengemis itu mengikuti Ibu Risma dari Surabaya," katanya.

Kemudian, Rocky menyatakan, untuk menghasilkan kebijakan di bidang sosial, butuh kemampuan untuk membandingkan data antarwilayah.

"Bukan data antara Thamrin dan Sudirman," ucap Rocky Gerung.

Karena itu, kata Rocky, sebaiknya Risma kembali ke kantornya untuk memberikan pengarahan kepada pejabat-pejabat di Kementerian Sosial agar menciptakan kebijakan yang tepat.

"Sebaiknya bu Risma masuk kantor dan jangan keluar-keluar. Di depan komputer, brief pejabatnya supaya Bu Risma mengerti apa itu public policy di bidang sosial policy. Jangan sampai ada public policy tapi ga ada social policy," ujar Rocky.

"Keadilan sosial itu harus dipahami dulu baru bikin kebijakan politik. Jangan terus langsung bercakap-cakap dengan pengemis, semua orang juga bisa," tandasnya.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler