Hendropriyono Balas Sebutan 'Dedengkot Tua' oleh Natalius Pigai, Soal FPI yang Anti Perbedaan

2 Januari 2021, 15:22 WIB
AM Hendropriyono seorang tokoh intelijen dan militer Indonesia /Facbook @AM Hendropriyono/

POTENSIBISNIS - Hendropriyono menyampaikan dukungannya kepada keputusan yang diambil oleh pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi untuk membubarkan Front Pembela Islam.

Lebih lanjut, Hendropriyono juga mengungkapkan melalui akun Twitter Pribadinya @edo751945, FPI sekarang sudah jauh dari landasan Pancasila.

Hendro menilai FPI sekarang sudah tidak toleran terhadap perbedaan yang terjadi di masyarakat.

Baca Juga: Ternyata Alasan Ini yang Bikin Sandiaga Uno Rela 'Satu Atap' dengan Jokowi

Natalius Pigai sontak merespon pernyataan Hendropriyono tersebut.

Aktivis HAM, Natalius Pigai.

"Ortu mau tanya. Kapasitas Bp di Ngr ini sbg apa ya, Penasehat Pres, Pengamat? Aktivis? Biarkan diurus gen Abad ke 21 yg egaliter, humanis, Demokrat. Km tdk butuh hadirnya dedengkot tua. Sebabnya Wakil Ket BIN & Dubes yg Bp tawar saya tolak mentah2. Maaf," kata Natalius.

Kebijakan pemerintah baru-baru ini yang membubarkan organisasi masyarakat Front Pembela Islam (Ormas FPI) menuai banyak komentar dari berbagai pihak.

Tanggapan serta kritikan terus menerus muncul di media sosial terkait pembubaran tersebut.

Salah satu pihak yang memberikan komentar adalah eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal TNI Hendropriyono.

Baca Juga: Begini Supaya Lolos Kartu Prakerja Gelombang 12 tahun 2021

Sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com pada Sabtu, 2 Januari 2021, Hendropriyono menyampaikan bahwa tak ada kata berhenti bagi pejuang.

Menurutnya bila negara dalam bahaya, semua orang Indonesia harus membelanya tanpa hitung tua atau muda.

"Buat seorang pejuang tdk ada kata berhenti ananda @NataliusPigai2, Jika negara dlm bahaya, kita hrs membelanya. Harus tanpa hitung untung atau rugi dan muda atau tua," ucap Hendropriyono.

Selain itu, Hendropriyono juga mengungkapkan bahwa dirinya akan berjuang dalam keadaan apapun. Jika dulu ia berjuang sebagai pejabat yang memiliki kewenangan, saat ini ia berjuang dengan mulutnya sebagai rakyat.

Bahkan, ia menyatakan akan terus berjuang melalui doa meski dalam keadaan tak berdaya sesuai dengan ajaran Islam yang ia anut, sebagaimana diberitakan sebelumnya di depok.pikiran-rakyat.com "Disebut 'Dedengkot Tua' oleh Natalius, Hendropriyono: Buat Seorang Pejuang Tidak Ada Kata Berhenti!".

Kemudian, Hendropriyono menceritakan kekagumannya pada Natalius saat pertama kali mengenal sosoknya. Dia menganggap Natalius sebagai pemuda bangsa yang patriotik dan berani hingga menyarankan agar Natalius menjadi pejabat.

Namun, ia mengaku tak bermaksud menawari Natalius jabatan karena dirinya tak memiliki kewenangan apapun, melainkan hanya menyarankan.

"Saya mngenalmu krn menganggap kmu seorang pemuda harapan bangsa yg patriotik, berani, dan pandai. Krn itu sy tanya knp kmu tdk jd pejabat saja, agar semua bakat dan potensimu tersalur dan bermanfa'at," ujarnya menambahkan.

Hendropriyono juga menceritakan awal bertemu dengan Natalius saat ia masih menjadi komisioner Komnas HAM. Awalnya Natalius menawarkan jasa untuk membela Hendropriyono dalam kasus Talangsari.

Namun, Hendropriyono mengaku tak menanggapi karena menganggap kasus tersebut telah selesai secara hukum dan agama.

Setelah lama tak berjumpa dengan Natalius, ia mengatakan bahwa sikap Natalius sangat berubah. Bahkan menurutnya moral Natalius pun ikut merosot hingga sopan dan santunnya hilang.

"Setelah lama tidak bertemu dan kmu bukan penguasa lagi, kamu berubah 180 serajat. Selain patriotisme dan kepandaianmu, moralmu juga sangat merosot. Sopan santun dan akal budimu lengap, krn ditelan kekecewaan sbg penganggur yg tak terakomodasi di tempat yg kmu inginkan," ujarnya.

Di akhir utasnya, Hendropriyono lalu berterima kasih pada Natalius yang telah menghinanya. Dia juga memberikan pesan pada Natalius agar tidak mencari pengakuan atau kedudukan.

"Terimakasih atas pnghinaanmu kpd sy sbg org tua, yg tdk pernah menyakiti kamu. Sy brhrap agar pikiranmu jgn kesana kmari terus, utk mncari pengakuan atau kedudukan. Pegang teguh prinsip," kata Hendropriyono.***(Wulandari Noor/Depok.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Depok.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler