Soal Klarifikasi Mimpi Rasul ke Haikal Hassan, Azzam Mujahid: Saran Bawa HP Agar Mimpi tetap Glowing

30 Desember 2020, 09:45 WIB
Sekjen HRS Center, Haikal Hassan. /Instagram @haikalhassan_quote

POTENSIBISNIS – Gara-gara mengaku bermimpi dengan Rasul, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan jadi "garapan" petugas kepolisian Polda Metro Jaya.

Haikal Hassan sudah menyampaikan klarifikasi terkait laporan kasus mimpi bertemu Rasulullah SAW di Polda Metro Jaya pada Senin, 28 Desember 2020.

Saat suai klarfikasi itu, Haikal Hassan menyampaikan saat diperiksa dirinya diminta polisi untuk memberikan bukti jika benar telah bertemu Rasulullah SAW.

Baca Juga: Polisi, Blak-blakan Ungkap Identitas Asli Pria dalam Video Gisel, Simak Profil Instagram MYD

Itu lah awal, saat proses klarifikasi Haikan Hassan jadi bahasan banyak orang. Ada yang bernada serius hingga guyonan.

Haikal mengaku, saat ditanya polisi bukti bertemu Rasul, dirinya mengaku saat itu tidak membawa handphone.

Aktivis kemanusiaan, Azzam Mujahid Izzulhaq ikut menanggapi pernyataan Haikal Hassan tersebut.

Azzam Mujahid menyoroti pembuktian mimpi yang diminta polisi pada Haikal Hassan.

Dia pun lantas memberi saran. Jik saat ini kalau beristirahat lebih baik meletakkan handphone di samping badan.

Baca Juga: Pilih Mobil Listrik Jadi Kendaraan Dinas, Ridwan Kamil: Relatif Lebih Murah

Hal itu penting agar nantinya bila bermimpi yang kurang masuk akal, bisa memiliki bukti yang cukup untuk menunjukkan ke publik.

Azzam Mujahid menyampaikan tanggapan ini melalui akun Twitter pribadinya @AzzamIzzulhaq pada Selasa, 29 Desember 2020.

"Selamat beristirahat penduduk negeri. Jangan lupa letakkan HP di samping kiri. Agar jika bermimpi ada cukup bukti,"

Baca Juga: Polisi, Blak-blakan Ungkap Identitas Asli Pria dalam Video Gisel, Simak Profil Instagram MYD

Selamat beristirahat penduduk negeri. Jangan lupa letakkan HP di samping kiri. Agar jika bermimpi ada cukup bukti...” tulis Azzam Mujahid.

Ia juga melontarkan sindiran bahwa selain membawa handphone saat bermimpi, diperlukan juga membawa pengisi baterai.

Tak hanya itu, Azzam Mujahid juga mengingatkan untuk menyetel handphone dengan mode diam, agar tidak terganggu dengan notifikasi yang masuk saat mimpi berlangsung.

"Selain membawa HP, perlu juga membawa charger atau powerbank."

Rekaman audio video pada saat mimpi dengan durasi panjang, tentunya akan menghabiskan baterai.

"Ingat, setel nada dering HP pada mode diam atau getar. Agar tidak mengganggu keberlangsungan perekaman mimpi Anda."

Selain membawa HP, perlu juga membawa charger atau powerbank. Rekaman audio video pada saat mimpi dengan durasi panjang, tentunya akan menghabiskan baterai. Ingat, setel nada dering HP pada mode diam atau getar. Agar tidak mengganggu keberlangsungan perekaman mimpi Anda,” kata dia.

Terakhir, Azzam Mujahid kembali mengingatkan, spesifikasi handphone yang perlu dibawa saat bermimpi adalah dengan kamera bagus agar hasil rekamannya wajah tetap terlihat bersinar meski dalam mimpi.

Oiya, HP yg dibawa saat mau tidur hendaklah HP dengan kamera jahap. Agar hasil rekaman mimpi tetap glowing,” ujar Azzam Mujahid.

Sebelumnya, Muannas Alaidid menyorot pengakuan Haikal Hassan yang menyebut mimpi bertemu Rasulullah yang diceritakannya hanya untuk menghibur keluarga korban.

Kali ini, Ketua Umum Cyber Indonesia itu menyebut bahwa niatan 'menghibur' Haikal Hassan tidak perlu menggunakan sumpah.

Muannas juga menyebut bahwa kasus ini mestinya dapat menjadi pelajaran untuk Haikal Hassan ke depannya.

Hal tersebut Muannas sampaikan melalui cuitan di Twitter pribadinya sembari membagikan sebuah artikel berita mengenai dipolisikannya Haikan Hassan atas mencatut nama Rasulullah SAW.

"Mesti jadi pelajaran, kalo niatnya cuma menghibur gak usah pakai sumpah segala," tulis Muannas Alaidid pada Senin, 28 Desember 2020 sebagaimana dikutip dari Twitter @muannas_alaidid.

Untuk diketahui sebelumnya, Haikal Hassan dilaporkan atas dugaan menyebarkan kebohongan dan penistaan agama terkait mimpinya bertemu Rasulullah yang diceritakan saat pemakaman 6 laskar FPI.

Pelaporan itu dilakukan oleh Muannas Alaidid dan Habib Husin Shahab pada 14 Desember lalu.

Pada Twitternya, Muannas juga menegaskan bahwa pelaporan terhadap Haikal Hassan bukanlah soal mimpinya tetapi pencatutan nama Rasulullah.

Menurutnya, pernyataan Haikal Hassan seolah menghubungkan mimpinya itu dengan insiden penembakan 6 laskar FPI.

Terlebih, dalam ceritanya itu Haikal Hassan menyebut atau menggunakan sumpah.

Sementara itu, saat memenuhi undangan di Distreskrimsus Polda Metro Jaya, Haikal Hassan menyampaikan bahwa cerita dirinya terkait mimpi bertemu Rasulullah itu hanya untuk memotivasi keluarga korban.

Pria yang kerap disapa Babe Haikal itu juga menyebut bahwa mimpinya itu disampaikan semata-mata untuk menghibur para keluarga yang ditinggalkan.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler