Mengerikan! Virus Corona Varian Baru Super Ganas Cabut Nyawa 691 Tewas di Inggris dalam 28 Hari

26 Desember 2020, 09:20 WIB
Ilustrasi Virus Corona.* /

POTENSIBINIS - Kengerian baru terjadi di Inggris akibat munculnya Virus Corona super ganas yang sudah merenggut nyawa warga dalam sebulan terakhir ini.

Pemerintahan Inggris mengumumkan status darurat kembali akibat banyaknya korban.

Di Indinesia, pemerintah menyebutkan masyarakat harus mulai waspada dengan adanya mutasi virus SARS-CoV-2 alias Covid-19 yang berkembang di Inggris dan telah ditemukan di beberapa negara lainnya, meski saat ini belum ditemukan adanya varian virus ini di dalam negeri.

Baca Juga: Berawal dari Dijemput Ambulans, Ustazd Haikal Hassan Buka Suara hingga Sindir Pihak yang Dibayar

Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro mengatakan kementerian telah bekerja sama dengan Lembaga Eijkman untuk melakukan pengumpulan sampel untuk mendeteksi adanya varian baru ini di Indonesia.

“Implikasinya, pertama harus sangat waspada dengan tingkat peningkatan kasus positif dan juga infeksi makin tinggi kita harus jaga varian ini jaga biar nggak sampai sebabkan impact berat. Tapi sampai saat ini belum ada bukti varian ini ada di Indonesia belum, ada bukti meski diakui genomik dan surveilans kita nggak secanggih Inggris,” kata Bambang.

Baca Juga: Cerita Sandiaga Uno Sebut Jilat Ludah Sendiri, hingga Akhirnya Jadi Menteri Jokowi

Sementara Inggris benar-benar direpotkan dengan adanya penyebaran varian baru Covid-19.

Inggris memberlakukan pengendalian massal untuk mengatasi varian baru virus corona itu.

"Saya tahu bahwa ini sangat sulit selama beberapa minggu terakhir dan saya harus memberi tahu masyarakat, itu akan terus sulit, karena kecepatan penyebaran varian baru," kata Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.

Dilansirkan Antara, Inggris mengumumkan rekor infeksi baru Covid-19 Selasa 22 Desember 2020.

Menurut data resmi, tercatat 36.804 kasus baru dan 691 kematian dalam 28 hari usai dinyatakan positif.

Di mana keduanya meningkat tajam dibanding sehari sebelumnya.

Perdana Menteri Boris Johnson beserta penasihat ilmiah pada Sabtu 19 Desember 2020, mengatakan varian virus corona yang bisa mencapai 70 persen lebih menular, sedang mengganas di Inggris meski tidak dianggap lebih mematikan atau pun menyebabkan penyakit yang lebih serius.

Otoritas langsung menerapkan langkah pembatasan sosial terpadu yang ketat di London, Inggris tenggara dan Wales.

Rencana untuk melonggarkan pembatasan selama Natal di seluruh wilayah diminimalisasi secara drastis atau dibatalkan sama sekali.

Banyak negara yang menutup perbatasan mereka untuk Inggris, lantaran merasa khawatir dengan galur virus corona yang bermutasi.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler