Singgung Konsep Politik Jawa, Arief Poyuono Sebut Keinginan Jokowi di Sisa Jabatannya

23 Desember 2020, 18:40 WIB
Pengumuman menteri baru oleh Presiden Jokowi, Selasa 22 Desember 2020. /instagram.com/@jokowi//

POTENSIBISNIS – Konsep politik Jawa ditulis Arief Poyuono dalam cuitannya dalam mengomentari masuknya Sandiaga Uno dalam kabiner Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Pria yang dikenal rajin mengkritik partai sendiri hingga dicopot dari jabatannya di Gerindra ini menilai ada keinginan Jokowi hingga 2021 nanti.

Pagi tadi Presiden melantik 6 menteri baru untuk masuk pada Kabinet Indonesia Maju pada Rabu, 22 Desember 2020.

Baca Juga: Mengejutkan! Mantan Anak Buah SBY Sindir Prabowo dan Sandiaga Uno: Akhirnya Mengikuti Jejak Saya

Satu di antara nama menteri baru yang menjadi sorotan adalah Sandiaga Salahuddin Uno atau yang kerap disapa Sandiaga Uno.

Pada pengumuman tersebut, Jokowi melakukan reshuffle jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI dari Wishnutama menjadi Sandiaga Uno.

Kabar tersebut menjadi sorotan publik, termasuk mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono.

Baca Juga: Eks Mensos Juliari P Batubara Jalani Pemeriksaan Perdana dengan Sejumlah Saksi Lainnya

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @bumnbersatu dan dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Arief menanggapi soal pola politik yang diterapkan Jokowi selama masa pemerintahannya.

Dikutip dari berita PR Depok berjudul "Prabowo-Sandiaga Uno Jabat di Kementerian, Arief Poyuono: Jokowi tak Ingin Punya Oposisi, karena...menurut Arief, ada perbedaan signifikan antara konsep demokrasi dan konsep politik Jawa.

 

Jika dalam demokrasi keberadaan oposisi itu ideal, dalam politik Jawa, terdapatnya oposisi merupakan destabilisasi,” ujar Arief.

Lebih lanjut, Arief menilai bahwa Jokowi sama sekali tidak ingin memiliki oposisi selama masa pemerintahannya.

Ia berpendapat, Jokowi meniadakan para oposisi dengan mengangkat Sandiaga Uno sebagai Menparekraf untuk menggantikan Wishunatama.

Jokowi tidak ingin punya oposisi sama sekali,” kata Arief menjelaskan.

Hal tersebut dilakukan Jokowi, menurut penilaiannya, agar tidak menciptakan dua kekuatan besar yang nantinya akan mengurangi daya kekuasaannya sendiri.

Karena akan menciptakan "dua matahari" dan mengurangi daya kekuasaannya,” ujarnya.

Seperti diketahui bersama, Prabowo Subianto terlebih dahulu diangkat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI.

Prabowo dan Sandiaga Uno merupakan calon presiden dan calon wakil presiden dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2019 lalu.***PR Depok/Muhammad Faisal Akbar

 

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler