Pernah Covid-19, Bossman Mardigu Sebut Plasma, 'Satu Hari, lho kok Lain Rasanya, 3 Hari Negatif'

12 Desember 2020, 09:05 WIB
Mardigu Wowiek alias Si Bossman Sontoloyo menjadi tamu bincang Karni Ilyas di channel Karni Ilyah Club. Dalam satu pembicaraan, Bossman mengungkan jika dirinya bersama keluarga pernah terpapar virus Covid-19. /tangkap layar youtube Karni Ilyas Club/

POTENSIBISNIS - Mardigu Wowiek alias Si Bossman Sontoloyo menjadi tamu bincang Karni Ilyas di channel Karni Ilyah Club.

Dalam satu pembicaraan, Bossman mengungkan jika dirinya bersama keluarga pernah terpapar virus Covid-19.

Hal itu diungkap Bossman setelah Karni Ilyah bertanya dan memastikan kebenaran jika Bossman benar-benar positif Covid-19.

Baca Juga: Sinopsis Film Mission Impossible: Fallout akan Tayang di Bioskop Trans TV Malam ini

Dari perbincangan itu, Bossman menyebut istilah plasma sebagi satu di antara cara untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Hal itu sudah dibuktikan oleh dirinya sendiri saat mendapat perawatan di satu rumah sakit yang tidak disebutkan olehnya di mana lokasinya.

Dia mendapatkan penjelasan dari satu dokter yang juga tidak disebutkan namanya, jika plasma bagi dirinya sangat menolong dan efektif dalam melawan virus Covid-19.

Baca Juga: Ungkap Kasus Penembakan 6 'Laskar Khusus' FPI di Tol Jakarta-Merak, Silahkan Hubungi Nomor Ini

Awalnya dia tercengang dan berani buktikan plasma darah bisa menggantikan vaksin yang saat ini sedang ditunggu pemerintah.

Bahkan plasma darah ini diprediksi bisa bikin bangkrut pabrik vaksin, karena harganya murah.

"pelajaran moral, kalau Anda terkena Covid-19, jujur pada orang yang berkata pada Anda saat itu. Karena saya saat kena itu, sebenarnya saya cukup steril. Saya di rumah terus," jelas dia pada Kari Ilyas seperti dikutip PotensiBisnis.com dari Youtube Karni Ilyas Club pada Sabtu, 12 Desmber 2020.

Dia menduga bisa postif covid-19, tertular dari sang istri yang sebelumnya pergi bersama temannya.

Setelah itu, teman istrinya memberi kabar jika postif Covid-19. Dari sana Bossman dan keluarga dites, dan hasilnya positif semua.

"Ditolong" masker

Dijelaskan Mantan Staff Khusus Menteri Pertahanan ini, langsung lemas saat mengetahui hasil, padahal dirinya sedang dalam sebuah acara.

Beruntung, dirinya yang selalu menggunakan masker, tidak menularkan pada yang lain.

"Benar, itu pentingnya menggunakan masker. Saat ada tes semua, benar, tak ada yang tertular dari saya," jelasnya lagi.

Bossman mengaku masuk rumah sakit, di mana semua gejala diungkap dokter.

Positif Covid-19

Kemudian, dokter IGD tersebut, kata Mardigu sebagai pasien positif diberitahu untuk menjalani tes oksigen yang masuk ke paru-paru.

"Kenapa harus izin dulu, saya bilang dan dokter tersebut bilang sakit, dibedah di ureg-ureg menggunakan jarum selama 30 detik, itu tangan gemeteran, tapi gw thinks big lah, mudah-mudahan dengan ini dapat data valid," harapnya saat itu.

Dia pun menjalani tes kadar oksigen. Begitu diambil, satu jam kemudian hasilnya adalah 82 persen. Artinya oksigen yang masuk ke paru-paru hanya 82 persen.

"Di atas 95 persen yang bagus, kalau kadar oksigen semakin turunkan bisa ilang itu. Artinya ini COVID-19 sudah mempengaruhi paru, di kondisi yang sudah sangat parah," ujarnya.

Dari sana sang dokter menyebut istilah plasma. "Kemudian dokter menyatakan sesuatu yang baru, 'Bapak mau pakai plasma,?' saya bilang apa itu. Si dokter menjelaskan, dan saya bilang lakukan saja," jelanya.

Susah sumbang plasma

Namun untuk memesan plasma dari pasien sembuh Covid-19 tidak mudah, butuh waktu. Hal itu lantaran tidak semua pasien sembuh mau donor plasma.

"Ya udah dia pesan plasma, ternyata tapi susah dapat plasma. Kalau jodoh pasti segera dapat" ungkap Mardigu mengulang perbincangannya bersama dokter.

Tiga hari kemudian, dokter mengabarkan telah mendapatkan plasmanya.

Setelah Bossman mendapat plasma dari pasien yang telah sembug Covid-19, dirinya langsung mendapat reaksi cepat.

Plasma dari pasien covid-19 yang sudah sembut itu, bekerja membantu imun kita belajar cepat melawan covid-19.

"Plasma itu ibratanya, kalau dalam diri kita ini lagi belajar A, B, C, nah si plasma ini yang mengajarkan cepat bisa baca," jelasnya lagi.

Semua akhirnya di tes, tiga hari kemudian, mereka semua negatif.

Obat Covid-19 Organik

Jadi, jika semua orang Indonesia saling membantu, bisa lebih cepat Covid-19 ini hilang.

"Contohnya ya, sekarang ada 500 ribu orang terpapar Covid-19, ada 380 ribu yang kena, kalau 50 ribu menyumbang plasma, itu bisa selesai tanpa perlu vaksin dan segala macam itu teknisnya ya," ujarnya.

Kemudian, setelah sembuh, Mardigu pun mendapat pesan dari sang dokter untuk mendonor plasmanya.

"ini organik (plasma), bukan vaksin. Karena saya gak mau berhutang pada kehidupan, saya jawab pasti," katanya.

"Saya janji dan saya sumbang itu, dan setelah dua minggu kemudian juga bisa sumbang lagi, terus selama enam bulan," ujarnya.***

 

Editor: Awang Dody Kardeli

Tags

Terkini

Terpopuler