Seram! Penguasa Gunung Merapi Pernah Luluh Lantahkan Pasukan Perang Sebuah Kerajaan dalam Sekejap

- 18 November 2020, 22:55 WIB
Gunung Merapi
Gunung Merapi /ANTARA FOTO/Rudi/pras.

Penduduk setempat pantang untuk melakukan kegiatan seperti menebang pohon, merumput maupun mengambil dan memindahkan benda-benda yang ada di wilayah itu.

Tak hanya itu, penduduk sekitar juga pantang untuk berbicara kotor, kencing maupun buang air besar disekitar area itu karena dipercaya akan mengakibatkan penunggu tersinggung.

Tempat yang dipercaya paling angker di kawasan Gunung Merapi adalah kawah Merapi yang dipercaya sebagai istana dan pusat dari keraton makhluk halus.

Di bawah puncak Gunung Merapi terdapat tempat bebatuan dan berpasir yang dinamakan 'Pasar Bubrah', masyarakat mempercayai bahwa tempat ini sangatlah angker. Pasar Bubrah dipercaya masyarakat sebagai pasar besar milik Keraton Merapi.

Pada batu besar yang terletak berserakan, masyarakat menganggap itu adalah warung dan meja kursi dari makhluk halus.

Tak hanya dua tempat itu, terdapat Gunung Wutoh yang dipercaya sebagai pintu utama Keraton Merapi, sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari JurnalPresisi.com "Merinding! di Balik Gejolak Merapi, Konon Tangan Kerajaan Gaib Pernah Bantu Panembahan Senopati"

Baca Juga: Ancaman Letusan Gunung Merapi di Depan Mata! BNPB Sudah Bagikan 100 Ribu Masker ke 4 Wilayah Ini

Gunung Wutoh mitosnya dijaga oleh makhluk halus yang bernama 'Nyai Gadung Melati', ia mempunyai tugas melindungi hewan dan tanaman beserta lingkungan Gunung Merapi.

Tempat lain yang dianggap angker adalah daerah sekitar makam Sjech Djumadil Qubro karena makam ini merupakan makam nenek moyang penduduk yang harus dihormati.

Tempat-tempat seperti hutan, sumber air, sungai, petilasan dan jurang juga dianggap angker. Beberapa hutan yang dianggap angker adalah Hutan Patuk Alap-Alap, Hutan Gamelan dan Bingungan, dan Hutan Pijen dan Blumbang. Bukit Turgo, Telaga Putri, Muncar, Plawangan, Umbul Temanten, Goa Jepang, Bebeng, Watu Gajah dan Ringin Putih juga dipercaya angker.***(Avilia Primaturin/JurnalPresisi.com)

Halaman:

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: Jurnal Presisi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x