Berikut Perkara Perusak Amal di Bulan Ramadhan, Salah Satunya Puasa Tetapi Tidak Shalat 

- 28 April 2021, 12:11 WIB
Ilustrasi Bulan Suci Ramadhan 1442 H.
Ilustrasi Bulan Suci Ramadhan 1442 H. /KALBAR TERKINI/MULYANTO ELSA
  1. Puasa, tetapi Tidak Shalat

Pernah ada seseorang yang bertanya kepada Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah: “Apa hukum orang yang berpuasa, tetapi meninggalkan shalat?”

Beliau pun menjawab: “Puasa yang dilakukan oleh orang yang meninggalkan shalat tidaklah diterima karena orang yang meninggalkan shalat berarti kafir dan murtad. Dalil bahwa meninggalkan shalat termasuk bentuk kekafiran, sebagaimana firman Allah SWT:

“Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” (QS. At-Taubah: 11).

Hujah lainnya adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Pembatas antara seorang muslim dan kesirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim, No. 82).

Selanjutnya, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah menambahkan, “Kami katakan: ‘Shalatlah kemudian tunaikanlah puasa.’ Adapun jika engkau puasa, tetapi tidak shalat, amalan puasamu akan tertolak karena orang kafir (sebab meninggalkan shalat) tidak diterima ibadah darinya.” (Majmu’ Fatawa wa Rosa-il Ibnu ‘Utsaimin, 17:62).

Baca Juga: Cara Disdik Jabar Membangun Karakter dan Budi Pekerti untuk siswa-siswi di Bulan Ramadan

  1. Tergesa-gesa dalam Shalat

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sebaik-baik shalat adalah yang lama berdirinya.” (HR. Muslim, No. 756).

Dari Abu Hurairah, beliau berkata:

Halaman:

Editor: Babah Pram

Sumber: Rumasyho.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x