Quraish Shihab: Perjanjian Narjan Ajarkan Makna Hargai Perbedaan

- 17 Desember 2020, 21:25 WIB
Ilustrasi Toleransi antar sesama
Ilustrasi Toleransi antar sesama /MoteOo/Pixabay

POTENSIBISNIS – Dalam mewujudkan sikap saling menghargai perbedaan satu sama lain, Rasulullah SAW memiliki perjanjian dengan umat Nasrani, tetapi tidak banyak orang yang mengetahuinya.

Sang Pencipta, menciptakan manusia secara berbeda-beda, mulai dari wajah, sikap, suku, ras, hingga agama.

Perbedaan merupakan bentuk rahmat dari Yang Kuasa, sehingga seharusnya tidak menimbulkan permusuhan antara satu orang dengan yang lainnya, terlebih dalam urusan agama.

Baca Juga: Begini Aturan Natal dan Tahun Baru 2020 di DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Bandung

Pernyataan itu diungkapkan Quraish Shihab melalui kanal YouTube Najwa Shihab dalam acara Shihab dan Shihab.

Quraish Shihab menjelaskan, Rasulullah SAW pernah membuat perjanjian bernama Perjanjian Najran dengan serombongan umat Nasrani, tetapi perjanjian ini sering kali terlupakan.

“Mungkin tidak banyak yang tahu karena tidak sering diangkat, pernah terjadi diskusi antara nabi dengan serombongan Nasrani dari Najran perbatasan Saudi dan Yaman,” kata Quraish Shihab, dikutip Potensibisnis.com kanal YouTube Najwa Shihab, Selasa 28 Mei 2019.

Baca Juga: Artis TA 'Digarap' 4 Muncikari? Polisi: Ditangkap saat Temui Pelanggan di Bandung

Dikisahkan, saat itu Rasulullah SAW melakukan diskusi dengan umat Nasrani. Saat tiba waktu beribadah bagi umat Nasrani, Rasulullah SAW mempersilakan umat Nasrani menggunakan masjid untuk beribadah sesuai keyakinan umat Nasrani.

Saat rombongan tersebut pulang, Rasulullah SAW dan umat Nasrani itu tidak dapat menemukan titik tengah pembahasan mengenai akidah.

Meski memiliki keyakinan yang berbeda, dari hasil diskusi tersebut, Rasulullah SAW membuat sebuah perjanjian antara umat Islam dengan umat Nasrani yang berlaku hingga akhir zaman.

“Kepercayaan umat Kristiani menyangkut Tuhan beda dalam sifat-sifatnya menyangkut diri, tapi itu tidak menghalangi nabi menulis perjanjian. Nabi berpesan bahwa kalau pesan ini berlaku untuk rombongan dan semua umat Nasrani hingga akhir zaman,” ujar Quraish Shihab.

Rasulullah SAW pun menjanjikan akan membela umat Nasrani sebagaimana ia membela keluarga dekatnya.

Tak hanya itu, dalam perjanjian tersebut juga tertulis, bila umat Nasrani membutuhkan bantuan apa pun dari umat Muslim, termasuk memperbaiki gereja sekalipun, umat Muslim harus membantunya.

Munculnya perjanjian itu menjelaskan kepada seluruh umat, baik Muslim maupun Nasrani, bahwa meskipun setiap orang memiliki perbedaan dalam keyakinan, tetapi sesungguhnya mereka tetap bersaudara.

Mereka terikat dalam persaudaraan yang kuat, sehingga dianjurkan untuk saling membantu dan melindungi, bukan sebaliknya menjadikan mereka musuh.

Baca Juga: Artis TA Tak Berkutik di Depan Pelanggannya, Polisi Lakukan Tangkap Basah di Kamar Hotel di Bandung

“Agama itu, semua agama mengajarkan persaudaraan setiap manusia. Sayyidina Ali berkata, jika kau berkata kalau dia bukan saudara seagama maka dia saudaramu sekemanusiaan,” tutur Quraish Shihab.

Butir-butir perjanjian Najran tersebut cukup panjang. Namun, ada dua butir perjanjian yang cukup penting dan dibacakan Najwa Shihab.

Berikut butir Perjanjian Najran:

Buat penganut agama Nasrani, bila mereka memerlukan sesuatu untuk perbaikan tempat ibadah mereka atau sesuatu kepentingan mereka dan agama mereka, bila mereka membutuhkan bantuan dari kaum Muslimin, maka hendaklah mereka dibantu, dan bantuan itu bukan merupakan utang yang dibebankan kepada mereka, tetapi dukungan kepada mereka dan anugerah dari Allah dan rasul-Nya buat mereka.

Tidak boleh seorang Nasrani dipaksa untuk memeluk agama Islam, mereka hendaknya diberi perlindungan berupa kasih sayang dan dicegah dari segala yang buruk yang dapat menimpa mereka kapan pun dan di mana pun. Demikian janji Rasulullah Muhammad SAW sampai akhir zaman.***

Editor: Abdul Mugni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah