Ini Hal Internal Megawati yang Jarang Diketahui Publik

- 9 Desember 2020, 06:55 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. //ANTARA FOTO//Akbar Nugroho Gumay

POTENSIBISNIS - Presiden RepubIik Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri adalah anak dari Soekarno dan Fatmawati. Putri sulung Presiden RI pertama yang juga proklamator ini pernah menikah sampai tiga kali.

Megawati memiliki delapan ibu tiri, yakni Oetari, Inggit Garnasih, Hartini, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi, Haryati, Yurike Sanger, dan Heldy Djafar.

Megawati sempat menjalani bahtera rumah tangga sama seperti sang ayah yang tidaklah begitu mulus. Pasalnya, harus cerai mati dan cerai hidup sejak 1968.

Baca Juga: Kenapa Hari Anti Korupsi Sedunia Diperingat Setiap 9 Desember? Begini Sejarah Singkatnya

Wanita bernama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini pada awalnya menikah dengan pilot Letnan Satu Penerbang TNI AU, Surendro.

Pernikahan bersama Surendro, Magawati dikaruniai dua anak lelaki bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama.

Surindro adalah sahabat karib Guntur Soekarnoputra, kakak Megawati. Konon kabarnya, Gunturlah yang menjodohkan Mega dengan Surindro.

Baca Juga: Hari Anti Korupsi Sedunia, Berikut ini Tema dan Link Download Logo Hakordia 2020

Mereka menikah pada hari Sabtu, tanggal 1 Juni 1968 bertempat di Jalan Sriwijaya Nomor 7, Kebayoran Baru, Jakarta.

Setelah menikah Megawati pun mengikuti suaminya, Surindro tinggal di Madiun, Jawa Timur.

Namun sayangnya, sebagaimana dikutip dari laman kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, Lettu (Penerbang) Surindro Supjarso, mengalami kecelakaan di perairan Biak, Irian Jaya, pada tahun 1970.

Baca Juga: Senator Argentina akan 'Hidupkan' Diego Maradona, Siap Berjuang di Parlemen untuk Mewujudkannya

Saat itu perwira AURI itu tengah menerbangkan pesawat Skyvan T-701.

Pencarian terhadapnya tak membuahkan hasil. Surindro pun dinyatakan hilang. Megawati pun berbulan-bulan hidup dengan hari kelabu. Apalagi ketika suaminya kecelakaan, dia tengah hamil anak kedua.

Hingga tahun 2007 -- 37 tahun setelah musibah -- pesawat dan jasad suami pertama Megawati itu tak juga ditemukan.

Selang beberapa tahun tersiar kabar bahwa Megawati menikah dengan Hassan Gamal seorang diplomat dari Keduataan Besar Mesir.

Mega menikah pada tanggal 27 Juni 1972 di Sukabumi. Kabar pernikahan ini menyebar cepat karena sebuah iklan kecil di sebuah koran terbitan ibukota.

"TELAH MENIKAH. Hassan Gamal A.H. dengan Ny. Megawati Soekarnoputri pada tanggal 27 Juni 1972 di Sukabumi,” tulis koran tersebut. Kabarnya, H Cholil Fathurrohman dari Kantor Urusan Agama Sukabumi yang menikahkan mereka.

Tak pelak, kabar itu rupanya bagai petir bagi keluarga besar Soekarno. Fatmawati sendiri terang-terang tak merestui hubungan tersebut. Karena gugatan dari pihak keluarga ke Pengadilan Agama Jakarta, pernikahan itu kemudian batal.

Selanjutnya, kebahagiaan dan kedamaian ridup rumah tangga Megawati baru bena-benar dirasakan setelah ia menikah dengan Mohammad Taufiq Kiemas.

Taufiq Kiemas merupakan rekan sesama aktivis di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dulu, yang juga menjadi salah seorang penggerak Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Perkenalan Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri akhirnya terjadi pada awal bulan Juli 1971. Tak sampai setahun berpacaran, keduanya akhirnya memutuskan menikah.

Akhir Maret 1973, Taufiq dan Megawati melangsungkan pernikahan dengan sebuah pesta sederhana di Panti Perwira, Jalan Prapatan, Jakarta Pusat.

Dari pernikahan ketiganya, pasangan Megawati dan Taufiq Keimas dikaruniai putri bernama Puan Maharani, yang merupakan anak ketiganya.

Semasa hidupnya, Taufiq Kiemas menderita gangguan jantung dan ginjal. Bahkan pernah mejalani operasi pemasangan alat pacu jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta.

Tak hanya itu berbagai pengobatan pun telah dilakukan, namun Taufiq Keimas menghembuskan nafas terkahirnya setelah menjalani perawatan di Singapore General Hospital, Singapura, akibat gangguan ginjal.

Jenazahnya pun dimakamkan secara militer pada 9 Juni 2013 di BloK M 114, Taman Makam Pahlawan Kalibata di samping makan kedua orangtuanya.***

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah