Kehadiran Pak Tino sebagai pelukis tahun 1925- 1995 selalu ditunggu-tunggu kala itu, melalui tayangan "Gemar Menggambar" yang ditayangkan stasiun TVRI.
Semasa Hidupnya Dia dikenal sebagai penulis buku-buku menggambar dan buku cerita menggambar seperti "Bawang Merah Bawah Putih" dan "Ibu Pertiwi" yang merupakan terbitan Balai Pustaka, tidak hanya itu ia juga dikenal sebagai pelukis beraliran naturalis.
Baca Juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK atas Dugaan Korupsi Penetapan Izin Ekspor Baby Lobster
Sekitar 20 tahun Tino Sidin mendampingi anak-anak menggambar lewat acara 'Gemar Menggambar' di TVRI.
Tahun 1969, TVRI Yogyakarta mengundang Pak Tino untuk mengisi acara 'Gemar Menggambar'.
Metodenya yang sederhana ternyata menjadi virus positif di kalangan anak-anak. Berlangsung hingga tahun 1978.
Hingga pada akhirnya acara 'Gemar Menggambar' berpindah ke stasiun TVRI Pusat mulai 1979 hingga 1989.
Baca Juga: BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Termin 2 Tahap 5 Cair, Begini Cara Cek Data Penerimanya
Kehadiran Museum Taman Tino Sidin yang diresmikan pada 4 Oktober 2014 oleh Menteri Pendidikan & Kebudayaan RI Prof.Mohammad, yang berlokasi di Jl.Tino Sidin 297 Kadipiro, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, bisa mengobati kerinduan kepada sosok beliau sekaligus berwisata edukasi.
Museum Taman tersebut adalah rumah Pak Tino Sidin merupakan awal lahirnya kata 'ya..Bagus!','Teruskan jangan takut-takut!' dan garis lurus garis lengkung kembali didengungkan untuk menginspirasi anak-anak untuk gemar menggambar tanpa rasa takut dan penuh suka cita.***