Kenali 5 Tanda Orang Tua yang Terlalu Protektif dan Tidak Penyayang, Bisa Berdampak Buruk pada Anak

3 November 2021, 15:16 WIB
Ilustrasi: Orang Tua yang Protektif Terhadap Anak.* /Pixabay/ Pexels/

POTENSI BISNIS – Pola asuh orang tua yang dilakukan terhadap anaknya tentu berbeda-beda. Namun satu hal terpenting yakni semua anak harus terhubung secara emosional dengan orang tuanya melalui kehangatan ataupun kasih sayang.

Orang tua yang terlalu protektif tentunya tidak akan bisa mengungkapkan kehangatan dan kasih sayangnya terhadap anak.

Hal ini bisa menyebabkan semangat seorang anak terpengaruh dan mereka menderita atau mudah terjerat dalam situasi sosial. 

Baca Juga: Jelang Perseteruan Persela vs Persib di Liga 1 2021: Robert Alberts Akui Sudah Siap

Akan tetapi bersikap terlalu membebaskan anak juga tidak menjamin mereka berperilaku lebih baik.

Oleh karena itu perlu adanya bimbingan dan pengawasan dari orang tua terhadap anak, agar masa depan anak lebih baik dan mereka bisa merasakan kasih sayang dari orang tuanya.

Salah satu dampak buruk dari orang tua yang protektif yakni anak merasa kesulitan dalam mencapai kesuksesan dalam hidupnya.

Demi menghindari dampak buruk tersebut, ada baiknya Anda mengenali tanda-tanda orang tua yang selalu bersikap protektif terhadap anaknya.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot Besok 4 November 2021: Taurus, Libra, Pisces, dan Capricorn Beri Perhatian pada Diri Anda

Dilansir Potensibisnis.com dari The Mind Journal, berikut tanda orang tua yang terlalu protektif dan tidak penyayang terhadap anaknya.

1. Mengganggu kehidupan pribadi anak.

Wajar bagi orang tua untuk khawatir tentang anak mereka, tetapi akan mengganggu ketika mereka menjadi sangat waspada dan ingin tahu segalanya tentang anak mereka.

Misalnya, memeriksa barang-barang pribadi mereka tanpa menghormati privasi mereka atau memaksa mereka untuk membicarakan hal-hal pribadi mereka, bahkan ketika mereka tidak nyaman dengannya.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot Besok 4 November 2021: Aries, Cancer, Aquarius, dan Virgo Tak Ada yang Perlu Ditakuti

2. Mencegah anak untuk mandiri.

Orang tua yang terlalu protektif tidak hanya membatasi kebebasan anak dengan menolak sesuatu yang mereka anggap tidak tepat, tetapi mereka juga akan mencegah anak untuk berkembang sesuai minat dan kehidupan anak mereka.

Bahkan mereka akan berusaha keras untuk melindungi anak-anak mereka dari setiap pertemuan yang tidak menyenangkan menurut pandangannya atau alasan kemungkinan bahaya yang belum jelas.

Meskipun tujuan mereka ingin anak mereka merasa aman, tetapi di masa depan perlakuan ini akan membuat mereka terbiasa tidak berani mengambil risiko yang besar dan mungkin selalu bergantung pada orang lain.

Baca Juga: Hindari 6 Makanan Yang Dapat Meningkatkan Risiko Kanker, di antaranya Daging Olahan

3. Menggunakan pola asuh permisif.

Ciri dari pola asuh permisif yaitu, orang tua bersikap longgar, tidak tegas, tidak terlalu memberi bimbingan atau kontrol, dan kendali anak sepenuhnya terdapat pada anak itu sendiri.

Pola asuh permisif sering kali dilakukan ketika orang tua merasa tidak mampu menginspirasi kehidupan anak mereka. Mereka merasa tidak yakin bisa melakukan tugas pengasuhan anak dengan baik.

Mereka bersikap permisif karena mereka takut jika mereka membuat aturan atau membuat batasan, anak mereka akan membenci orang tuanya, akan berhenti mencintai mereka, atau lebih buruk lagi menolak mereka.

4. Tidak memiliki batasan dan tidak saling menghormati.

Batasan sangat penting bagi semua orang, terutama bagi anak-anak ketika berhadapan dengan orang tua atau anggota keluarga lainnya.

Baca Juga: Kemnaker Godok Perluasan Penerima BSU bagi Pekerja Terkena Dampak Pandemi

Orang tua yang terlalu protektif ini sering membagikan informasi pribadi secara berlebihan dan gagal mengenalkan kebutuhan anak mereka terhadap batasan atau ruang pribadi.

Salah satu dampak nya akan membuat mereka merasa bahwa dunia adalah tempat yang buruk untuk dihadapi. Anak-anak seperti ini akan menjadi menderita karena mereka tidak pernah diajarkan kesabaran atau bagaimana menghadapi kekecewaan jika mereka jauh dari orang tuanya.

5. Menjebak anak ke dalam lingkaran rasa bersalah atau ketakutan.

Orang tua yang tidak stabil secara emosional sering menggunakan manipulasi atau ketakutan agar anak-anak mereka mendengarkan mereka. Ini merupakan teknik yang salah untuk membujuk mereka melakukan sesuatu atau menuruti permintaan mereka.

Secara tidak sadar pola perilaku yang tidak sehat dan suka mengontrol ini seringkali menyebabkan anak menjadi benci pada orang tuanya.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: The Minds Journal

Tags

Terkini

Terpopuler