Hindari 6 Makanan Yang Dapat Meningkatkan Risiko Kanker, di antaranya Daging Olahan

- 3 November 2021, 12:29 WIB
Ilustrasi kanker. Berikut ini 6 makanan yang dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker.. Di antaranya kurangi konsumsi daging olahan.
Ilustrasi kanker. Berikut ini 6 makanan yang dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker.. Di antaranya kurangi konsumsi daging olahan. /PIXABAY/marijana1/



POTENSI BISNIS - Kanker adalah penyakit yang kompleks. Ada banyak jenis kanker, serta banyak penyebab potensialnya.

 Seperti yang diketahui ada berbagai faktor dapat berkontribusi pada perkembangan kanker.

Salah satu faktor eksternal yang mungkin dapat Anda kendalikan seperti kebiasaan gaya hidup Anda memiliki dampak yang lebih besar.

Baca Juga: Kenali Penyebab Gagal Jantung yang Diderita Hanna Kirana, Simak Faktor dan Gejalanya

Sejumlah besar penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa makanan dikaitkan dengan risiko lebih tinggi dari jenis kanker tertentu.

Sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari Heathline, berikut ini 6 makanan yang dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker.

1. Daging olahan
Daging olahan adalah semua jenis daging yang diawetkan dengan pengasapan, pengasinan, pengawetan, atau pengalengan.

Baca Juga: Indonesia Terima Ratusan RIbu Dosis Vaksin AstraZeneca dari Inggris, Retno Marsuadi Bilang Begini

Sebagian besar daging olahan adalah daging merah. Beberapa contoh daging merah yang sudah diolah antara lain hot dog, salami, sosis, daging kornet, dendeng sapi dan lain-lain.

Metode yang digunakan untuk membuat daging olahan dapat menghasilkan karsinogen. Misalnya proses pengasapan daging dengan nitrit dapat membentuk karsinogen yang disebut senyawa N-nitroso yang dapat menimbulkan kanker.

Dalam sebuah peneliti menetapkan bahwa konsumsi tinggi daging olahan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara .

Baca Juga: Kurs Rupiah Hari Ini Terhadap Dolar AS Melemah 22 Poin Kisaran Rp14.273

2. Makanan yang digoreng
Makanan bertepung yang digoreng sangat tinggi kandungan akrilamida. Ini termasuk produk kentang goreng, seperti kentang goreng dan keripik kentang.

Menurut sebuah studi tahun 2020 , akrilamida merusak DNA dan menginduksi apoptosis, atau kematian sel.

Banyak makan gorengan juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas. Kondisi ini dapat mendorong stres oksidatif dan peradangan, yang selanjutnya meningkatkan risiko kanker .

3. Makanan yang terlalu matang
Makanan yang terlalu matang, terutama daging, dapat menghasilkan karsinogen. Menurut salah satu penelitian, memasak daging dengan panas tinggi menghasilkan PAH karsinogenik dan amina heterosiklik (HCA). Zat ini dapat meningkatkan risiko kanker dengan mengubah DNA sel Anda.

Untuk mengurangi risiko karsinogen dari memasak dengan suhu tinggi, cobalah menggunakan metode memasak yang lebih sehat seperti: memanggang pada suhu yang lebih rendah, direbus.

Baca Juga: Debat dengan Andin, Al Mulai Selidiki Anak Buah Irvan, Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini 3 November 2021

4. Susu
Ada beberapa bukti bahwa susu dapat meningkatkan risiko kanker prostat . Makanan susu termasuk produk-produk seperti: susu, keju dan yogurt.

Menurut penelitian, makan susu meningkatkan kadar faktor pertumbuhan seperti insulin 1 (IGF-1). Ini terkait dengan risiko kanker prostat yang lebih tinggi. IGF-1 dapat meningkatkan proliferasi, atau produksi, sel kanker prostat.

5. Gula dan karbohidrat olahan
Makanan manis dan karbohidrat olahan secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko kanker.

Beberapa contoh makanan tersebut antara lain: minuman manis, makanan yang dipanggang, pasta putih, roti, nasi putih, sereal manis dan lain-lain.

Makan makanan bergula dan bertepung dalam konsentrasi tinggi dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan obesitas.

Menurut penelitian, kedua kondisi tersebut memicu peradangan dan stres oksidatif. Ini dapat meningkatkan risiko Anda untuk jenis kanker tertentu.

6. Alkohol
Saat Anda mengonsumsi alkohol, hati Anda memecah alkohol menjadi asetaldehida, senyawa karsinogenik.

Menurut penelitian, asetaldehida meningkatkan kerusakan DNA dan stres oksidatif. Ini juga mengganggu fungsi kekebalan Anda, sehingga sulit bagi tubuh Anda untuk menargetkan sel-sel prakanker dan kanker.

Pada wanita, alkohol meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, menurut  studi Ini terkait dengan risiko yang lebih tinggi untuk kanker payudara reseptor estrogen-positif.***

Editor: Babah Pram

Sumber: Helathline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah