Tata Cara Salat Gerhana Bulan Total pada 26 Mei 2021, Simak Lengkapnya di Sini

24 Mei 2021, 12:44 WIB
Ilustrasi: Gerhana bulan total yang akan terjadi pada 26 Mei 2021, berikut tata cara salat gerhana.* /Antara Foto / Rahmad

POTENSI BISNIS - Pada Rabu, 26 Mei 2021 akan terjadi fenomena alam yang di mana Indonesia akan bisa melihat fenomena tersebut, yaitu adalah gerhana bulan total.

Gerhana bulan total ini dapat dilihat secara langsung dan tanpa membutuhkan alat bantu.

Saat terjadi gerhana, umat Islam biasanya akan melakukan salat gerhana. 

Salat gerhana disebut juga dengan shalat kusuf untuk shalat gerhana matahari dan shalat khusuf untuk shalat gerhana bulan.

Baca Juga: Mengenal Gerhana Bulan Penumbra dan Fase Terjadinya pada 30 November 2020

Untuk melaksanakan salat gerhana ini adalah Sunnah Muakkad yang artinya sangat dianjurkan bagi setiap muslim untuk mengerjakan shalat gerhana ini.

Jumlah Rakaat dalam Shalat gerhana yaitu dilakukan sebanyak 2 rakaat namun berbeda dengan sunah lainya.

Dimana pada saat i'tidal kita diharuskan untuk bangkit lagi dan kemudian membaca Al-Fatihah jadi didalam dua rakaat membaca rakaat akan 4 kali membaca surat Al-Fatihah.

Baca Juga: Gerhana Bulan Penumbra 30 November, Ini Niat dan Tata Cara Sholat saat Terjadi Gerhana

Dilansir PotensiBisnis.com dari Website Kemenag berikut ini adalah niat dan tata cara shalat gerhana.

1. Niat Dalam Hati


. أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى


Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya salat sunnah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT."

2. Takbiratul ihram

3. Membaca doa iftitah.

4. Membaca Ta’awudz.

5. Membaca surat Al-Fatihah.

6. Membaca surat. Jika mampu membaca surat Al-Baqoroh atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Al-Baqoroh, maka bebas memilih surat yang lain, baik yang panjang maupun yang pendek.

7. Ruku’. Ruku’ dilakukan dengan lama, kira-kira selama orang membaca 100 ayat. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih

8. I’tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ) Dilafalkan. Kemudian setelah selesai membaca Tasmi’ tangan disedekapkan lagi lalu membaca Al-Fatihah untuk yang kedua kali.

Inilah yang membedakan dengan Shalat-Shalat biasa. Jika pada Shalat biasa setelah I’tidal langsung Sujud, maka pada Shalat gerhana setelah I’tidal berdiri lagi untuk membaca.

9. dilanjutkan dengan Membaca surat lainya kembali. Jika mampu membaca surat Ali Imran atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama.

Jika tidak mampu surat Ali Imran, maka bebas memilih surat yang lain baik yang panjang maupun yang pendek.

10. Ruku’. saat Ruku’ dilakukan dengan lama, tetapi lebih pendek sedikit daripada Rukuk yang pertama. Bacaan Tasbih saat Rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih

11. I’tidal. Pada saat ini, bacaan Tasmi’ (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ) Dilafalkan

12. Sujud. Setelah I’tidal dan membaca Tasmi’ , Sujud langsung dilakukan. Pada saat sujud juga diusahakan lama.
Sujud dilakukan dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud sebagaimana Shalat biasa

13.Berdiri dari Sujud untuk melakukan Rokaat yang kedua. Pada Rokaat yang kedua ini yang dilakukan sama persis dengan Rokaat yang pertama, hanya saja durasi waktunya lebih pendek.

14.Kemudian Sujud. Bukan dua kali sujud seperti salat biasanya.

15. Salam

Itulah tata cara dan niat Shalat Gerhana, semoga bermanfaat.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler