Raja Majapahit Dipenggal Kepala dalam Perang Saudara, Begini Kisah Lengkapnya

11 Maret 2021, 19:03 WIB
Candi Cetho, salah satu candi umat Hindu di Karanganyar,Jawa Tengah /dok. Disbudparpora Karanganyar

POTENSI BISNIS - Penerus Raja Majapahit setelah Hayam Wuruk meninggal dunia pada 1389 adalah Wikaramawardhana.

Namun, pengaruh Wikaramawardhana tidak begitu terasa.

Sehingga dalam kepemimpinannya Wikaramawardhana mendapat perlawanan dari Putra Hayam Wuruk, Bhre Wirabhumi.

Baca Juga: Pakar Hukum Beri Pandangan Soal Kisruh Partai Demokrat, Singgung Sikap Jokowi

Wilayah kekuasaan Majapahit dibagi menjadi dua.

Pertama, keraton barat Majapahit yang dikuasai oleh Wikaramawardhana.

Kedua, keraton bagian timur Majapahit dikuasai oleh Bhre Wirabhumi.

Dalam sebuah buku yang dikarang oleh Pranoedjo Poespaningrat berjudul Kisah Para leluhur dan yang Diluhurkan menyebutkan terjadi perang Paregreg antara Bhre Wirabhumi dan Wikaramawardhana.

Selain itu, disebutkan pula bahwa penyebab peperangan itu karena Majapahit mengalami kemunduruan.

Perang Paregreg terjadi pada 1404-1406.

Perang ini dimulai dengan pemberontakan dari Bhre Wirabhumi kepada Wikaramawarhana.

Baca Juga: Jumpa Pers Partai Demokrat Versi KLB di Rumah Moeldoko Bantah Kantor Pusat di Jalan Pemuda

Selain itu, Adipati Blambangan juga turut memberontak kepada Wikaramawardhana.

Perangpun terjadi, dan pihak Bhre Wirabhumi memenangkan perang pertama.

Setelah itu, Wikaramawardhana meminta bala bantuan dari Bhre Tumapel, Kedaton Wtan milik Bhre Wirabumi berhasil ditaklukan.

Mengetahui kondisi perang yang sudah dimenangkan oleh Wikaramawardhana, Bhre Wirabumi melarikan diri.

Ternyata, Raden Gajah mampu menangkap Bhre Wirabumi, setelah itu Wirabhumi dipenggal kepalanya pada tahun 1406.***

Editor: Rahman Agussalim

Tags

Terkini

Terpopuler