Gerhana Bulan Penumbra 30 November, Ini Niat dan Tata Cara Sholat saat Terjadi Gerhana

30 November 2020, 09:01 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan Penumbra. /Pexels

POTENSIBISNIS – Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Dikutip Potensibisnis.com dari buku, judul ‘Pedoman Lengkap Shalat Wajib & Sunah’, karya Althafurrahman, S.Pd.I, sholat sunah khusuful qamari adalah sholat sunah yang dilaksanakan ketika terjadi peristiwa gerhana bulan.

Baca Juga: Kebakaran Hebat di Petamburan, Polisi Singgung Rumah Rizieq Shihab

Bagian dari sholat sunah kusufain (sholat dua gerhana), yaitu gerhana matahari (kusufusy syamsi) dan gerhana bulan (khusuful qamari).

Waktu sholat gerhana bulan ialah mulai dari terjadinya gerhana bulan sampai terbit kembali atau sampai bulan tampak utuh kembali

Terkait dengan terjadinya dua jenis gerhana tersebut, Rasulullah mengemukakan sabdanya:

“Innasy syamsa wal qamara ayatani min ayatillahi, la yankhasifani limauti ahadin wala lihayatihi, faidza raaitum dzalika fad'ullaha wakabbiru washallu wa tashaddaqu”

Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Tiket Jarak Jauh dari Jakarta untuk H+30 Sudah Bisa Dipesan

Artinya:

"Sesungguhnya matahari dan bulan, kedua-duanya adalah pertanda kekuasaan Allah. Tidak akan terjadi gerhana dengan sebab mati dan hidupnya seseorang. Oleh karena itu, ketika kamu melihat gerhana matahari atau bulan tersebut, maka berdoalah kepada Allah, mengagungkan asma Allah, laksanakanlah sholat dan bersedekahlah." (HR. Bukhari)

Salat gerhana boleh dilakukan sendiri-sendiri, namun lebih baik dengan cara berjamaah di masjid.

Jika mengikuti tradisi Rasulullah, salat gerhana sebenarnya sangat lama, karena dimulai sejak gerhana terjadi sampai gerhana selesai, dengan bacaan ayat serta surah Alquran yang panjang.

Panjang, menyesuaikan lamanya gerhana. Bagi kita umat Islam, boleh mengerjakan seperti cara tersebut atau boleh juga melaksanakan sesuai kemampuan.

Selama terjadi gerhana, yang penting kita melaksanakan salat gerhana di antara waktu waktu gerhana terjadi.

Adapun secara rinci, pelaksanaan sholat gerhana dapat dilakukan dengan cara berikut ini;

1. Ketika gerhana sudah mulai terjadi, dan jamaah sudah berkumpul, salah seorang jemaah atau muazin (bilal), menyerukan seruan melaksa nakan sholat sunah, sebagai berikut:

“Asalatu jami'ah”

Artinya:

"Mari kita laksanakan salat berjamaah."

2. Imam kemudian memimpin sholat berjamaah, dan dimulai membaca takbiratulihram.

3. Niat sholat gerhana bulan, yaitu

Ushalli sunnatal likhusufil qamari rak'ataini lillahi ta'ala, allohu akbar”

Artinya:

"Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat, karena Allah taala"

4. Setelah takbiratulihram dan selesai membaca doa iftitah, kemudian membaca surah atau ayat-ayat dari Alquran yang panjang panjang.

5. Rukuk yang lama dan panjangnya melebihi sholat biasa, dengan bacaan tasbih yang banyak

6. Iktidal dengan mengucapkan "Sami'allohu li-man hamidah". Tangan kembali bersedekap di dada.

7. Membaca surah Al-Fatihah, disambung dengan bacaan Alquran yang panjang namun lebih pendek dibanding dengan bacaan yang pertama.

8. Kembali melakukan rukuk yang panjang namun lebih pendek dari yang pertama

9. Iktidal dengan mengucapkan"Sami'allohu li-man hamidah”.

10. Sujud seperti biasa, namun sujudnya juga agak dipanjangkan dibanding sholat biasa.

11. Duduk di antara dua sujud sebagaimana biasa.

12. Sujud kedua dengan agak panjang, namun lebih pendek dibanding sujud pertama.

13. Bangkit menuju rakaat yang kedua, kemudian laksanakan rakaat kedua sebagaimana rakaat yang pertama dilaksanakan, dengan bacaan bacaan yang lebih pendek.

14. Pada saat sujud terakhir rakaat yang kedua dianjurkan untuk memperbanyak bacaan is tigfar dan tasbih untuk memohon ampunan kepada Allah. (HR. Ahmad dan Nasal dari Abdullah bin 'Amr)

15. Setelah selesai sholat, imam atau khatib berdiri menyampaikan khotbah, dengan pesan yang intinya adalah bahwa gerhana adalah salah satu kejadian yang menunjukkan kekuasaan Allah.

Gerhana tidak terkait dengan hidup ma tinya seseorang, atau pun kejadian-kejadian tertentu (HR. Bukhari-Muslim).

Sehingga jemaah diminta untuk banyak bertobat kepada Allah, serta memperbanyak bertobat kepada Allah, serta memperbanyak amal kebajikan agar mendapat rida Allah.***

Editor: Pipin L Hakim

Tags

Terkini

Terpopuler