2. Percaya pada kebahagiaan yang tidak realistis
Mempercayai kebahagiaan yang tidak realistis adalah pandangan yang umum. Banyak orang menganggap bahwa semakin sering tersenyum, maka perasaan akan lebih positif dan bahagia.
Namun, sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Social Psychology menemukan hasil yang bertentangan.
Dalam kesimpulannya, disebutkan bahwa orang yang sering terpaksa tersenyum sebenarnya dapat berdampak negatif bagi mereka, karena senyuman tersebut bukanlah ekspresi kebahagiaan yang realistis.
3. Menghalangi orang memberikan dukungan
Dengan terus meyakinkan diri tentang kebahagiaan yang sebenarnya tidak ada, kamu mungkin menghalangi orang-orang di sekitarmu untuk memberikan dukungan. Mereka akan mengasumsikan bahwa kamu baik-baik saja.
Hal ini dapat menghambat kemampuanmu untuk mendapatkan bantuan dan dukungan mental yang sebenarnya kamu butuhkan.***