Awas! Ini 3 Dampak Buruk bagi Kesehatan Mental Anda Jika Selalu Pura-Pura Bahagia

- 22 Juni 2023, 17:00 WIB
Ilustrasi bahagia. Inilah tiga dampak buruk bagi kesehatan jika membiasakan pura-pura bahagia. Bisa menyebabkan kelelahan, stres, dan kekhawatiran.
Ilustrasi bahagia. Inilah tiga dampak buruk bagi kesehatan jika membiasakan pura-pura bahagia. Bisa menyebabkan kelelahan, stres, dan kekhawatiran. /Freepik/Cookie Studio/

POTENSI BISNIS - Setiap individu menghadapi berbagai tantangan yang mungkin membawa kita ke titik terendah dalam hidup. Situasi tersebut dapat menyebabkan kelelahan, stres, dan kekhawatiran.

Pada saat-saat seperti itu, biasanya norma sosial mendorong kita untuk menyembunyikan perasaan yang sebenarnya. Mungkin kita mencoba untuk terus tersenyum dan memiliki pikiran positif.

Meskipun mempertahankan pikiran positif adalah cara yang baik untuk mengubah perasaan sedih, sebenarnya kita sedang berusaha berpura-pura bahagia tanpa disadari. Padahal, hal ini dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mental.

Baca Juga: TRAILER Ikatan Cinta: Reyna Ikut Lomba Nyanyi tapi Dikalahkan Nada, Tetiba Andin Datang Hibur Putrinya, Al...

Sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari PMJ News, berikut tiga bahaya jika kita terus-menerus pura-pura bahagia.

1. Menahan emosi bisa jadi bom waktu

Menahan dan menyembunyikan emosi yang sebenarnya dengan menghadirkan senyuman dan berpura-pura bahagia dapat menjadi bom yang sewaktu-waktu akan meledak.

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Academy of Management Journal, para pekerja yang berusaha memalsukan emosi dan menjalani hari mereka dengan kepura-puraan justru mengalami penurunan kondisi emosional dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta: Miss Raisa Tunjuk Reyna Ikut Lomba Nyanyi, Aldebaran Siapkan Ini Dukung Putrinya

2. Percaya pada kebahagiaan yang tidak realistis

Mempercayai kebahagiaan yang tidak realistis adalah pandangan yang umum. Banyak orang menganggap bahwa semakin sering tersenyum, maka perasaan akan lebih positif dan bahagia.

Namun, sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Social Psychology menemukan hasil yang bertentangan.

Baca Juga: Ikatan Cinta : Reyna Nyaris Jatuh Saat Lomba Nyanyi, Wanita Ini Menolong, Askara Teriak 'Mama!', Andin Datang?

Dalam kesimpulannya, disebutkan bahwa orang yang sering terpaksa tersenyum sebenarnya dapat berdampak negatif bagi mereka, karena senyuman tersebut bukanlah ekspresi kebahagiaan yang realistis.

3. Menghalangi orang memberikan dukungan

Dengan terus meyakinkan diri tentang kebahagiaan yang sebenarnya tidak ada, kamu mungkin menghalangi orang-orang di sekitarmu untuk memberikan dukungan. Mereka akan mengasumsikan bahwa kamu baik-baik saja.

Hal ini dapat menghambat kemampuanmu untuk mendapatkan bantuan dan dukungan mental yang sebenarnya kamu butuhkan.***

Editor: Sihab Ulumudin

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah