Baca Juga: Drama Ikatan Cinta Malam Ini: Elsa Makin Berani Lawan Zara, Rekan Bisnis Nino Hidupnya Tak Tenang
Dalam penelitian ini, para partisipan melaporkan sendiri data mereka tanpa menggunakan perangkat untuk merekam pola tidur atau dengkuran mereka di malam hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok yang menderita stroke, terdapat 151 orang yang tidur lebih dari sembilan jam, sedangkan pada kelompok yang tidak menderita stroke hanya terdapat 84 orang yang tidur selama itu.
Selain itu, sebanyak 162 orang dari kelompok yang menderita stroke tidur kurang dari lima jam, sementara pada kelompok yang tidak menderita stroke hanya terdapat 43 orang.
Penelitian ini juga menemukan bahwa seseorang yang mendengkur saat tidur memiliki risiko 91 persen lebih tinggi terkena stroke. Mereka tiga kali lebih mungkin terkena stroke daripada mereka yang tidak mendengkur.
Namun, alasan mengapa terlalu banyak tidur dapat meningkatkan risiko stroke belum jelas. Para peneliti mengatakan bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh masalah kesehatan lain, seperti anemia, depresi, atau gaya hidup yang tidak sehat.
Untuk itu, sangat penting untuk memperhatikan pola tidur dan menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah risiko stroke.***