Sebagian di antaranya yakni mata berkedut, sensitif terhadap cahaya, dan pandangan kabur.
Selain itu, kurang tidur yang terjadi dalam kurun waktu lebih lama bisa memunculkan masalah yang lebih serius.
Menurut American Academy of Sleep Medicine misalnya, kurang tidur yang terjadi secara berulang dapat meningkatkan risiko terjadinya glaukoma.
Studi pada 2008 dalam jurnal Sleep juga menemukan bahwa kekurangan tidur selama 27 jam dapat memperlambat reaksi waktu pengemudi profesional.
Bahkan kondisi tersebut juga dapat membuat pengemudi profesional membuat kesalahan yang signifikan dalam memproses informasi visual.
Agar kesehatan mata bisa terjaga dengan baik, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah memperbaiki kebiasaan tidur.
Terkadang, kurang tidur dipicu oleh kebiasaan yang dilakukan saat terjaga. Bila kebiasaan tersebut diperbaiki dan kecukupan tidur terpenuhi, kesehatan mata akan lebih terlindungi.
Menurut Piedmont Eye Center, upaya yang tak kalah penting untuk memperbaiki kualitas tidur adalah menghindari paparan sinar biru sebelum jam tidur.
Paparan sinar biru dapat menstimulasi mata secara berlebih dan mempengaruhi tidur. Paparan sinar biru dari beragam perangkat elektronik sebaiknya dihindari sekitar 30 menit hingga dua jam sebelum jam tidur.