Dokter Zaidul Akbar Bahas Soal Komunikasi Ibu dan Bayi, Jangan Sampai Disepelekan Saat si Buah Hati Sakit

- 22 September 2022, 22:14 WIB
Ahli kesehatan dan pengobatan herbal, dokter Zaidul Akbar membahas soal komunikasi seorang ibu dan bayi.
Ahli kesehatan dan pengobatan herbal, dokter Zaidul Akbar membahas soal komunikasi seorang ibu dan bayi. /Instagram @zaidulakbar/

POTENSI BISNIS - Ahli kesehatan dan pengobatan herbal, dokter Zaidul Akbar membahas soal komunikasi ibu dan bayi.

Komunikasi ibu dan bayi merupakan hal yang sangat penting, namun masalahnya bayi belum dapat berkomunikasi secara verbal atau lewat omongan.

Artinya komunikasi di sini yakni lewat perasaan atau batin antara ibu dan bayi, terutama saat si buah hati mengalami sakit.

Baca Juga: Bukti Kasih Sayang Allah di Balik Rasa Mual, Berikut Penjelasan dr. Zaidul Akbar

Lantas, bagaimana cara berkomunikasi yang benar antara ibu dan bayi?

Dikutip PotensiBisnis.com dari Instagram @zaidulakbar, berikut penjelasan lengkapnya.

"Beberapa waktu lalu ada orang tua yang nanyain apa saran saya untuk anaknya yang berumur 8 bulan yang sering kejang beberapa waktu belakangan.

Singkat cerita saya berikan saran ini itu kepada beliau , berupa terapi dan nutrisi yg bs diberikan.

Nah menariknya, saat selesai saya menyampaikan saran tersebut yang sifatnya fisik, beliau juga berkonsultasi dengan seorang ustadz yang juga pakar dalam ruqyah.

Baca Juga: Cara Mengatasi Pengentalan Darah ala dr. Zaidul Akbar, Sekali Coba Dijamin Encer

Saran ustadz tersebut ga banyak, ruqyah ibunya karena model sakit gini biasa ada kaitan dengan emosi sang ibu ujar beliau..

Dan memang , banyak yang lupa bahwa bayi tak mampu berkomunikasi secara lisan verbal ke ibu tapi bayi berkomunikasi melalui perasaan atau batin yang dirasakannya dari perasaan sang ibu.

Jika bermasalah emosi sang ibu dan terus menerus maka bayi akan dapat imbasnya berupa penyakit atau kondisi tertentu.

Nah ternyata sebelum inipun mendapati kasus yg sama dengan kondisi ibu selalu waswas alias cemas dng keadaan sang bayi (ya sdh agak berlebihan tentunya) dan di kisah sebelumnya diruqyahlah sang ibu dan kejang anak nya tak lama kemudian berhenti.

Baca Juga: Tes Psikologi: Objek Pertama Dilihat dalam Gambar Bisa Ungkap Bagaimana Orang Lain Melihat Anda

Dan ternyata ibu ini pun juga amat sangat mencemaskan keadaan bayinya sehingga, bayinya dapat dampak dari waswas yang berlebihan dari sang ibu dan jk ini tdk diperbaiki maka anak akan dapat warisan waswas dari ibu dan merebaklah penyakit anxiety yg katanya skrg byk tjd.

Banyak sebenarnya kisah begini yang terjadi, bisa jadi di anak kecil, dewasa atau bahkan orang tua.

Itu sebabnya islam memberi pagar pagar syariat dng hal2 spt ini agar emosi tdk jd masalah dan membuat penyakit, bahkan emosi yang baik sekalipun seperti bahagia.

Karenaaaa ketika “portal jiwa” seseorang terbuka lebar akibat emosi bermasalah tadi maka bersiaplah ada yang menghampiri dan bikin masalah

Jadi ya bahagia sewajarnya, cemas sewajarnya, sedih sewajarnya,

Dan gunakan dua batasan supaya ga bablas dalam bersikap, batas atasnya Syukur, batas bawahnya Sabar, aman insyaa Allah," tulis dr. Zaidul Akbar.

Semoga bermanfaat.***

Editor: Sihab Ulumudin

Sumber: Instagram @zaidulakbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah