"Makanan yang kita santap merupakan makanan bagi mikroorganisme di usus kita," lanjutnya.
Tomotaki mengatakan, perlu adanya studi jangka panjang yang memantau kondisi partisipan sejak usia kanak-kanak hingga dewasa.
"Tanpa studi-studi seperti ini, sulit untuk mengetahui apa yang pasien kanker lakukan beberapa puluh tahun lalu atau ketika mereka masih kecil," ujarnya.***