Yuk Kenali Jerawat Hormonal dan Cara Mengatasinya

- 8 Oktober 2021, 13:08 WIB
Mengenal jerawat hormonal yang terkadang bikin Anda kurang percaya diri, simak penjelasan ahli berikut ini.
Mengenal jerawat hormonal yang terkadang bikin Anda kurang percaya diri, simak penjelasan ahli berikut ini. /pexels.com/ Anna Nekrashevich

POTENSI BISNIS - Perubahan suasana hati, kram perut, dan payudara terasa nyeri, termasuk tanda-tanda menstruasi akan datang.

Begitu pun dengan kondisi kulit tertentu, seperti jerawat, terlalu kering atau berminyak, serta beruntusan yang seringkali terjadi saat menstruasi.

Perubahan kondisi kulit dan munculnya jerawat bisa berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang mengalaminya sebelum, saat, atau sesudah menstruasi.

Baca Juga: Kenali Gejala Asam Lambung Rendah atau Hipoklorhidria, di antaranya Sesak Napas

Lalu, kapan tepatnya muncul jerawat saat siklus haid?

Apakah timbulnya jerawat merupakan hal yang wajar dialami? Apa saja penyebabnya?

Dari empat fase menstruasi yang dapat menyebabkan jerawat, berikut dermatologi menjelaskan bagaimana pengaruhnya terhadap kulit secara hormonal dan bagaimana cara mengatasinya.

Hedly King, Dermatologis asal New York, mengungkapkan bahwa siklus menstruasi rata-rata 28 hari dan kondisi tubuh akan terus berbeda secara hormonal.

"Esterogen merupakan hormon yang dominan selama separuh pertama siklus. Sedangkan, progesteron merupakan hormon dominan kedua," kata Hedly King.

King menjelaskan bahwa estrogen sebenarnya dapat mengatasi jerawat dan membantu menjaga kesehatan kulit.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 8 Oktober 2021: Makan Malam di Rumah Mama Rosa Berlangsung Haru, Akankah Berdarah-darah?

Di sisi lain, progesteron dapat memperburuk kondisi kulit dengan meningkatkan jumlah sebum atau minyak alami yang diproduksi oleh kulit.

Sehingga, wajah akan lebih rentan berjerawat. Testosteron juga merupakan hormon yang dapat meningkatkan produksi sebum.

Ketika kadar progesteron dan testosteron tinggi, akan timbul jerawat hormonal pada wajah.

King menyarankan untuk memperhatikan apakah jerawat yang muncul berhubungan dengan siklus haid.

Seperti dikutip PotensiBisnis.com dari laman Byrdie, berikut beberapa fase siklus haid yang dapat diketahui.

  1. Fase Folikular

Dari sudut pandang hormonal, menstruasi adalah fase pertama dari siklus menstruasi. Namun dermatologis Jennifer Herrmann, mengatakan bahwa cara termudah untuk mengatasi jerawat adalah dengan memulainya pada tahap folikular.

Selama periode tujuh sampai sepuluh hari, estrogen adalah hormon yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan lapisan rahim untuk implantasi.

  1. Fase Ovulasi

Selama masa ovulasi yang berlangsung tiga sampai lima hari, banyak terjadi perubahan hormonal, seperti peningkatan hormon perangsang folikel serta hormon luteinizing yang merangsang folikel untuk melepaskan telur.

Pada tahap ini, estrogen dan testosteron mulai meningkat.

Menurut King, progesteron meningkat sebelum dan setelah ovulasi.

Baca Juga: Kalender MotoGP 2022 Provisional Dirilis, Sirkuit Mandalika Masuk Seri-2

  1. Fase Luteal

Fase luteal berlangsung 10 sampai 14 hari. Selanjutnya, rasio testosteron terhadap estrogen juga meningkat selama fase ini. Peningkatan progesteron dan testosteron ini menyebabkan penyumbatan pori-pori dan peningkatan produksi minyak.

Sehingga, bisa menyebabkan munculnya komedo dan jerawat yang meradang.

Selain jerawat, fase luteal dapat menyebabkan kekusaman dan hiperpigmentasi karena penurunan kadar estrogen serta progesteron.

  1. Fase Menstruasi

Fase ini berlangsung tiga sampai tujuh hari dan kadar hormon menurun dengan cepat. Penurunan hormon penyebab jerawat membantu jerawat membaik setelah kondisi kulit pada fase luteal yang kacau.

Kulit bisa menjadi kering dan kusam menjelang akhir menstruasi sampai estrogen meningkat selama fase folikular.

Jerawat dewasa hormonal biasanya terdapat di bagian bawah wajah, termasuk bagian pipi dan sekitar garis rahang.

Jerawat hormonal dapat mencakup komedo dan jerawat. Namun, sebaiknya berkonsultasi pada dermatologis untuk memastikan kondisi kulitmu.

Namun jangan terlalu khawatir, jerawat hormonal dapat di obati dengan cara berikut ini:

  1. Obat Oles

Untuk jerawat hormonal, dapat diresepkan pilihan obat oles seperti tretinoin alias Retin-A, retinoid, dapsone alias Aczone, dan antibiotik klindamisin. Namun, King mengatakan obat oles tidak selalu bisa mengatasi jerawat hormonal.

Baca Juga: Cara Meredakan Perut Kembung saat Sakit Menstruasi

  1. Alat Kontrasepsi

Pil kontrasepsi oral yang mengandung etinil estradiol ditambah progestin norgestimate, norethindrone asetat, atau drospirenone juga disetujui FDA untuk memperbaiki jerawat hormonal. Tapi, hindarilah pil kontrasepsi untuk jerawat yang mengandung progestin androgenik karena dapat memperburuk jerawat.

  1. Obat Oral

Ketika obat oles tidak berhasil mengatasi jerawat hormonal, obat oral dapat diresepkan untuk menghilangkan dan mencegah jerawat.

Spironolactone adalah obat anti-androgen untuk mengobati tekanan darah tinggi, tetapi juga bisa digunakan untuk mengobati jerawat hormonal pada wanita.

  1. Memakai Produk Perawatan Kulit

Beberapa kandungan dalam skincare yang dapat memerangi jerawat adalah benzoyl peroxide.

Kandungan ini dapat mengobati jerawat karena tidak hanya membunuh bakteri penyebab jerawat, tetapi juga membantu mencegah serta membersihkan pori-pori yang tersumbat.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan obat jerawat berbahan BHA yang dapat membantu mengangkat sebum berlebih dan sel kulit mati yang menyebabkan penyumbatan pori-pori.***

Sumber: byrdie

 

Editor: Babah Pram

Sumber: Byrdie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah