Sebenarnya Apa Sih Penyebab Munculnya Sindrom Long Covid-19? Begini Kata Peneliti

- 23 Agustus 2021, 12:26 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19/Jadwal Vaksin Gratis di Jawa Tengah, Simak Syarat, Waktu dan Lokasi Khusunya Banjarnegara
Ilustrasi vaksinasi Covid-19/Jadwal Vaksin Gratis di Jawa Tengah, Simak Syarat, Waktu dan Lokasi Khusunya Banjarnegara /

POTENSI BISNIS - Setelah sembuh dari paparan Covid-19, ada beberapa juta orang yang ternyata mengalami long Covid.

Sebenarnya apa itu long Covid? Studi terbaru menemukan kondisi yang mungkin menjadi akar masalah dari munculnya sindrom long Covid-19.

Gejala ini muncul dan bisa dirasakan hingga berbulan-bulan lamanya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 23 Agustus 2021: Aldebaran Adu Mulut dengan Nino, Ini Peringatan Terakhir Kalinya

Riset ini dilakukan oleh peneliti dari RCSI University of Medicine and Health Science di Irlandia dengan melibatkan 50 orang pengidap long Covid.

Studi tersebut dimuat dalam Journal of Thrombosis and Haemostasis.

Hal tersebut  bertujuan untuk mengetahui apakah gumpalan darah abnormal berkaitan dengan kemunculan sindrom long Covid.

Ternyata dalam studinya, peneliti menemukan adanya peningkatan penanda penggumpalan (clotting markers) yang signifikan pada pasien long Covid bila dibandingkan dengan individu sehat.

Pasien yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri di rumah ketika sakit Covid-19 tampak memiliki clotting markers yang tinggi.

Baca Juga: Live Streaming Ikatan Cinta RCTI 23 Agustus 2021: Aldebaran Labrak Nino di Rumahnya, Situasi Memanas

Clotting markers ini tetap terlihat tinggi pada pasien long Covid meski penanda inflamasi di dalam tubuh mereka sudah kembali ke kadar normal.

Menurut peneliti, kondisi seperti ini mengindikasikan jika sistem penggumpalan darah mungkin menjadi akar dari sindrom long Covid.

"Karena clotting markers tetap tinggi ketika penanda inflamasi telah kembali normal," kata ketua peneliti dan kandidat PhD dari RCSI School of Pharmacy and Biomolecular Sciences Helen Fogarty, dikutip PotensiBisnis.com dari laman PMJ News, Senin 23 Agustus 2021.

Akan tetapi, clotting markers tampak lebih tinggi pada pasien yang sebelumnya menjalani rawat-inap di rumah sakit ketika terkena Covid-19.

Peneliti menyampaikan, jika clotting markers lebih tinggi ini berkaitan langsung dengan gejala-gejala sindrom long Covid.

Baca Juga: Pertemuan Andin dan Aldebaran, Sama-sama Cuek, Al Bikin Risih Mantan Kekasih Roy, Drama Ikatan Cinta

Beberapa di antaranya adalah penurunan kebugaran fisik dan kelelahan.

"Hasil temuan kami mengindikasikan bahwa sistem penggumpalan darah mungkin terlibat sebagai akar penyebab sindrom long Covid," jelasnya.

Di samping itu,  Direktur Irish Centre for Vascular Biology RCSI, Profesor James O'Donnell mengatakan, pemahaman mengenai akar masalah dari suatu penyakit merupakan langkah awal dalam menciptakan terapi yang efektif.

Menurutnya, menilai studi ini penting untuk dilanjutkan agar ke depannya terapi dan pengobatan yang efektif untuk long Covid bisa dikembangkan.

"Saat ini ada jutaan orang yang sedang bergelut dengan sindrom long Covid," katanya.

James menjelaskan, jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan masih meningkatnya kasus Covid-19 di dunia.

"Lebih banyak orang akan mengalami long Covid seiring dengan terjadinya (kasus) infeksi di antara kelompok yang belum divaksinasi," ujarnya.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah