Kemunculan Virus Nipah Menggemparkan Dunia, Indonesia Harus Waspada, Kenali Gejalanya Sejak Dini

- 27 Januari 2021, 18:35 WIB
Ilustrasi, Kemenkes mewanti wanti agar waspadaI Virus Nipah yang menyerang hewan ternak di Malaysia
Ilustrasi, Kemenkes mewanti wanti agar waspadaI Virus Nipah yang menyerang hewan ternak di Malaysia /Pixabay/vporro

POTENSIBISNIS – Pandemi Covid-19 masih terus berlangsung hingga awal tahun ini, namun nama virus baru sudah kembali menggerkan warga dunia, tidak terkecuali Indonesia.

Jika diingat kembali, ternyata potensi wabah virus Nipah di Indonesia sudah disampaikan Menteri Kesehatan yang menjabat pada 2010, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH.

Kala itu, ia menyebutkan penyakit menular yang baru muncul (PMBM) atau emerging infectious diseases (EID), mempunyai potensi menimbulkan wabah, kerugian ekonomi dan kekacauan sosial yang hebat.

Baca Juga: Jenderal Idham Azis Serahkan Panji Polri Tribrata ke Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Buruknya lagi, ancaman tersebut sekitar 70% berasal dari penyakit hewan seperti SARS, NIPAH, Flu Burung, dan lain-lain.

Ketika membuka Rakernas Gerakan Nasional Peternak Sehat Ternak Sehat (PSTS) yang diselenggarakan Himpunan Masyarakat Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli), di Bogor, 25 Mei 2010 Menkes Endang, telah menyampaikan kabar tersebut.

Di luar negeri, virus nipah bahkan sudah terpantau mewabah sejak 2001-2011, seperti misalnya di Bangladesh, sebanyak 196 kasus virus nipah ditemukan di sana.

Indonesia sendiri, melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengimbau semua pihak terkait potensi penyebaran virus nipah ke Indonesia dari hewan ternak babi di Malaysia.

Baca Juga: Usai Sertijab Kapolri Dilaksanakan, Idham Azis Beri Kepercayaan Kepada Listyo Sigit

"Indonesia harus selalu waspada terhadap potensi penularan virus nipah dari hewan ternak babi di Malaysia melalui kelelawar pemakan buah," kata Kemenkes Didik Budijanto.

Ia mengatakan bahwa sampai saat ini kejadian infeksi virus nipah belum pernah dilaporkan di Indonesia, walaupun pada 1999 pernah terjadi wabah virus nipah yang menyebabkan kematian pada ternak babi dan manusia di Semenanjung Malaysia.

Akan tetapi, Indonesia harus selalu waspada terhadap potensi penularan virus tersebut dari hewan ternak babi di Malaysia melalui kelelawar pemakan buah, karena dari beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya kelelawar buah yang bergerak secara teratur dari Semenanjung Malaysia ke Pulau Sumatera, khususnya Sumatera Utara yang berdekatan dengan Malaysia.

"Sehingga ada kemungkinan penyebaran virus nipah melalui kelelawar atau melalui perdagangan babi yang ilegal dari Malaysia ke Indonesia," kata Didik.

Masyarakat dihimbau untuk tidak panik dan tetap menerapkan protokol kesehatan, akan tetapi untuk antisipasi mengetahui gejala Infeksi virus Nipah (NiV) juga diperlukan.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Live Streaming Ikatan Cinta 27 Januari 2021, Al buat Andin Menangis Lagi, Kenapa?

Berikut gejala awal yang mungkin terjadi pada seseorang, apabila terinfeksi virus Nipah (NIV).

  1. Demam
  2. Sakit kepala
  3. Batuk
  4. Sakit tenggorokan
  5. Sulit bernafas
  6. Muntah

Gejala yang parah bisa terjadi, seperti:

  1. Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan
  2. Kejang
  3. Koma
  4. Pembengkakan otak (ensefalitis)

Untuk fase pembengkakan otak (ensefalitis) dapat terjadi, di mana gejalanya dapat berupa kantuk, disorientasi, dan kebingungan mental, yang dapat dengan cepat berkembang menjadi koma dalam waktu 24-48 jam.

Efek samping jangka panjang pada orang yang selamat dari infeksi virus Nipah telah dicatat, termasuk kejang yang menetap dan perubahan kepribadian.***

Editor: Rahman Agussalim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x