Susah Nurunin Berat Badan Sini Ngumpul! Berikut 10 Alasanya Menurut Ade Rai

24 Juni 2024, 19:00 WIB
Ilustrasi seseorang sedang menimbang berat badan //Pexels/Ketut Subiyanto

POTENSI BISNIS - Siapa yang tidak mendambakan tubuh ideal? Perut rata, lengan kencang, dan paha ramping adalah dambaan bagi banyak orang. Namun, perjalanan menuju tubuh impian seringkali dipenuhi rintangan, salah satunya adalah berat badan yang tak kunjung turun meskipun sudah berusaha keras. Rasa frustasi dan putus asa kerap menghantui, membuat kita bertanya-tanya, "Apa yang salah?"

Jangan menyerah dulu! Ade Rai, binaragawan legendaris Indonesia, hadir untuk mengungkap 10 misteri di balik kegagalan program penurunan berat badan.

Dengan pengalaman dan pengetahuannya yang mendalam di bidang fitness, Ade Rai akan membongkar kesalahan-kesalahan umum yang seringkali luput dari perhatian. Dengan memahami akar masalahnya, Anda dapat merancang strategi yang lebih efektif dan mencapai tujuan berat badan ideal Anda.

Baca Juga: Sinopsis Cinta Berakhir Bahagia 24 Juni 2024: Mantap! Adisty Melawan Saat Narapidana Ingin Mencelakainya

1. Kardio Monoton

Apakah Anda merasa seperti hamster yang berlari di roda, melakukan kardio yang sama setiap hari tanpa hasil yang signifikan? Jika ya, Anda tidak sendirian. Ade Rai menjelaskan bahwa rutinitas kardio yang monoton dapat membuat tubuh Anda beradaptasi dan menghambat pembakaran lemak.

"Tubuh manusia itu cerdas, Jika Anda terus-menerus memberikan stimulus yang sama, tubuh Anda akan belajar untuk menghadapinya dengan cara yang paling efisien, yaitu dengan mengurangi pembakaran kalori." ucap Ade Rai yang di kutip langsung Potensi Bisnis dari kanal Youtube @Dunia Ade Rai.

Solusinya? Variasi adalah kunci! Cobalah interval training, di mana Anda bergantian antara intensitas tinggi dan rendah selama latihan kardio. Misalnya, Anda bisa berlari cepat selama satu menit, diikuti dengan jogging santai selama dua menit, dan ulangi pola ini selama 30 menit. Interval training akan "mengejutkan" sistem tubuh Anda dan memicu metabolisme untuk membakar lebih banyak kalori, bahkan setelah Anda selesai berolahraga.

Selain itu, jangan ragu untuk mencoba berbagai jenis kardio seperti bersepeda, renang, lompat tali, atau bahkan menari. Dengan melakukan berbagai aktivitas kardio, Anda tidak hanya akan mencegah kebosanan, tetapi juga melatih kelompok otot yang berbeda dan meningkatkan pembakaran kalori secara keseluruhan.

2. Gerakan Kardio yang Membosankan

Baca Juga: Anti Ribet! Resep Daging Sapi Kecap Empuk Tanpa Presto ala Chef Amelia Chuatan, Dijamin Lezat

Selain variasi intensitas, variasi gerakan juga penting dalam latihan kardio. Terlalu sering melakukan gerakan yang sama dapat membuat tubuh Anda menjadi efisien dalam melakukannya, sehingga pembakaran kalori menjadi kurang optimal. Ade Rai menganalogikan hal ini seperti seorang pekerja yang sudah terbiasa dengan tugasnya, sehingga dapat menyelesaikannya dengan cepat dan tanpa banyak usaha.

Solusinya? Eksplorasi gerakan baru! Jika Anda biasanya hanya berlari di treadmill, cobalah beralih ke elliptical trainer atau stair climber. Jika Anda suka bersepeda, cobalah rute baru atau tingkatkan resistensi. Dengan melakukan berbagai gerakan kardio, Anda akan menantang tubuh Anda dan mencegah adaptasi yang tidak diinginkan.

3. Kombinasi Latihan Beban dan Kardio

Banyak orang percaya bahwa menggabungkan latihan beban dan kardio dalam satu sesi adalah cara yang efisien untuk membakar lemak dan membangun otot. Namun, Ade Rai memiliki pandangan yang berbeda. Menurutnya, memisahkan latihan beban dan kardio dapat memberikan hasil yang lebih optimal.

"Latihan beban membutuhkan energi dari gula, sementara kardio dapat menghabiskan cadangan gula tersebut, Jika Anda melakukan keduanya secara bersamaan, Anda mungkin akan kekurangan energi untuk mengangkat beban dengan maksimal, atau cadangan gula Anda akan terkuras sebelum Anda sempat membakar lemak secara optimal."jelasnya.

Solusinya? Pisahkan latihan beban dan kardio! Lakukan latihan beban terlebih dahulu untuk membangun otot dan meningkatkan metabolisme basal. Setelah itu, lakukan kardio untuk membakar lemak secara optimal. Dengan memisahkan keduanya, Anda dapat memaksimalkan manfaat dari masing-masing jenis latihan.

4. Makan Sebelum Kardio

Baca Juga: Sinetron Cinta Berakhir Bahagia RCTI: Meski Curiga pada David, Elena Malah Berulah Beratkan Hukuman Adisty

Banyak orang yang terbiasa makan sebelum berolahraga, dengan alasan untuk mengisi energi. Namun, jika tujuan Anda adalah membakar lemak, makan sebelum kardio bukanlah strategi yang tepat.

"Ketika Anda makan sebelum kardio, tubuh Anda akan menggunakan makanan tersebut sebagai sumber energi, Ini berarti Anda akan membakar lebih sedikit lemak selama latihan."ungkapnya.

Solusinya? Cobalah fasted cardio, yaitu kardio dalam kondisi perut kosong. Dalam keadaan ini, tubuh Anda akan lebih mudah membakar lemak sebagai sumber energi karena cadangan gula sudah terkuras. Namun, penting untuk diingat bahwa fasted cardio tidak cocok untuk semua orang. Jika Anda merasa pusing atau lemas saat melakukan fasted cardio, sebaiknya makan sesuatu yang ringan sebelum berolahraga.

5. Urutan Latihan yang Salah

Urutan latihan juga dapat mempengaruhi efektivitas program penurunan berat badan Anda. Ade Rai menyarankan untuk melakukan kardio setelah latihan beban, bukan sebaliknya.

"Latihan beban menggunakan gula sebagai sumber energi, Jika Anda melakukan kardio terlebih dahulu, Anda akan menghabiskan cadangan gula tersebut, sehingga Anda kekurangan energi saat mengangkat beban. Sebaliknya, jika Anda melakukan kardio setelah latihan beban, tubuh Anda akan beralih ke lemak sebagai sumber energi, memaksimalkan pembakaran lemak selama kardio." jelas Ade Rai.

6. Latihan Berlebihan dan Istirahat Kurang: Bahaya Tersembunyi di Balik Semangat

Semangat yang tinggi dalam berolahraga memang patut diacungi jempol. Namun, terlalu banyak latihan atau kurang istirahat dapat menjadi bumerang bagi program penurunan berat badan Anda.

"Latihan berlebihan dapat menyebabkan kelelahan, gangguan hormon, dan peningkatan nafsu makan, Sementara itu, kurang tidur dapat mengganggu metabolisme dan membuat Anda lebih mudah menyimpan lemak." kata Ade Rai.

Solusinya? Dengarkan tubuh Anda dan berikan waktu istirahat yang cukup. Jangan memaksakan diri untuk berolahraga setiap hari jika tubuh Anda merasa lelah. Tidur yang cukup juga sangat penting untuk menjaga keseimbangan hormon dan metabolisme.

7. Istirahat Terlalu Lama Saat Latihan Beban: Perpendek untuk Efisiensi Maksimal

Istirahat di antara set latihan beban memang penting, tetapi terlalu lama istirahat dapat menurunkan intensitas latihan dan mengurangi produksi hormon pertumbuhan.

"Istirahat yang ideal antara set latihan beban adalah sekitar 1-1,5 menit, Dengan mempersingkat waktu istirahat, Anda dapat menjaga detak jantung tetap tinggi dan memaksimalkan pembakaran kalori."Ucapnya.

8. Fokus pada Gerakan Isolasi

Gerakan isolasi, seperti bicep curl atau leg extension, hanya melatih satu kelompok otot. Sedangkan gerakan compound, seperti squat, deadlift, bench press, dan pull-up, melibatkan beberapa kelompok otot sekaligus. Ade Rai menyarankan untuk memprioritaskan gerakan compound dalam program latihan Anda.

"Gerakan compound membakar lebih banyak kalori dan merangsang pertumbuhan otot secara keseluruhan, Selain itu, gerakan compound juga lebih fungsional dan dapat membantu Anda dalam aktivitas sehari-hari."tambahnya.

9. Latihan Sore Hari

Waktu latihan juga dapat mempengaruhi efektivitas program penurunan berat badan Anda. Ade Rai menyarankan untuk berolahraga di pagi hari, terutama dalam kondisi perut kosong.

"Latihan di pagi hari dalam kondisi perut kosong dapat memicu pelepasan hormon pembakar lemak seperti kortisol dan norepinephrine, Hormon-hormon ini akan membantu tubuh Anda membakar lebih banyak lemak selama latihan." ucap Ade Rai

Jika Anda tidak bisa berolahraga di pagi hari, jangan khawatir. Latihan sore hari juga tetap bermanfaat, tetapi mungkin tidak seefektif latihan pagi hari dalam hal pembakaran lemak.

10. Makan Langsung Setelah Latihan

Setelah latihan, banyak orang yang langsung makan untuk mengisi kembali energi. Namun, jika tujuan Anda adalah membakar lemak, sebaiknya beri jeda sekitar 45-60 menit sebelum makan.

"Setelah latihan, tubuh Anda masih dalam mode pembakaran lemak, Jika Anda langsung makan, Anda akan menghentikan proses pembakaran lemak tersebut dan tubuh Anda akan mulai menggunakan makanan sebagai sumber energi." jelas Ade Rai.

Dengan memberikan jeda sebelum makan, Anda memberi kesempatan bagi tubuh Anda untuk membakar lebih banyak lemak sebelum Anda mengisi kembali cadangan gula dengan makanan.

Kesimpulan

Ade Rai telah mengungkap 10 misteri di balik kegagalan program penurunan berat badan. Dengan memahami kesalahan-kesalahan umum ini, Anda dapat merancang strategi yang lebih efektif dan mencapai tujuan berat badan ideal Anda. Ingatlah, "The biggest room in the world is the room of improvement." Selalu ada ruang untuk perbaikan, dan dengan komitmen dan strategi yang tepat, Anda pasti bisa meraih tubuh impian Anda.

"Jangan sampai kitanya kardionya kita makin jago, gitu, tapi berat badannya kita nggak turun, gitu." pungkasnya.***

Editor: Mutia Tresna Syabania

Tags

Terkini

Terpopuler