Apa Bedanya Gejalar Batuk Pilek Biasa dan Alergi? Simak Penjelasan Dokter

7 Oktober 2022, 16:06 WIB
ILUSTRASI ibu memberi obat pada anak yang batuk pilek./ /Pexels / Cottonbro/

POTENSI BISNIS - Dokter spesialis anak lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Mesty Ariotedjo menyebut ciri yang membedakan alergi dengan batuk-pilek biasa di antaranya gejala hanya muncul di satu waktu tertentu.

"Gejala di satu waktu tertentu biasanya malam hari sampai pagi hari. Jadi tidak sepanjang waktu," kata dr. Mesty, yang juga tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu, dikutip dari ANTARA.

Selain itu, berbeda dengan batuk-pilek, pada kasus alergi pasien tidak mengalami demam.

Baca Juga: Hindari 5 Kebiasaan Ini Setelah Makan

Kemudian alergi biasanya dipicu pencetus, semisal tungau, dan debu sebanyak penyebab terbanyak, lalu ada riwayat dari orangtua.

"Misalnya orantuanya satu di antara riwayat alergi si anak itu sekitar 40-60 persen alergi. Kalau dua-duanya jenis alergi sama itu 80 persen anaknya juga akan menjadi alergi itu," kata Mesty.

Alergi merupakan reaksi berlebihan atau peradangan berlebihan pada benda-benda yang seharusnya tidak menimbulkan bahaya.

Menurut Mesty, gejala alergi bervariasi seperti kulit gatal, batuk dan pilek hingga sesak napas yang menyebabkan pasien tidak bisa bernapas dan berisiko kematian.

Baca Juga: 5 Gejalar Depresi yang Tak Biasa Ini Jangan Diabaikan, Bisa Berakibat Fatal

"Pada anak-anak yang gejalanya pas malam tidurnya gelisah. Nggak ada batu atau pilek. Tidurnya kebangun-kebangung terus, atau masuk tidur susah. Ternyata pas dilihat hidungnya sama dokter, ternyata tersumbat semua," ucapnya.

Mesty pun mengatakan, khusu untuk tungau sebagai pencetus, orang-orang perlu membersihkan semisal tempat tidur, terutama kasur dan sofa secara rutin, serta memastikan pembersihan hingga mengangkat tungau tersebut.

"Penting banget dipastikan kasur, sofa secara rutin dibersihkan untuk mengevaluasi anak sering batuk pilek nggak, terutama malam dan pagi hari. Jangan-jangan alergi tungau," ucapnya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Wanita yang Cocok Pasangan si Pria pada Gambar Ini, Jawabannya Bikin Anda Terkejut

Laporan Omnibus Survey yang dilakukan Nielson pada tahun 2005 mencatat gejala alergi yang umum dijumpai berupa alergi kulit dan rinitis alergi hingga mencapai 24 persen.

Insidensi dermatitis atopik di Indonesia di angka 23,67 persen. Urtikaria dan rhinitis alergi merupakan penyakit atopik yang paling sering muncul.

Dengan riwayat keluarga atopi positif sebesar 60,79 persen, menurut studi yang dilakukan Soegiarto G dan koleganya serta dipublikasikan dalam Jurnal Asia Pacific Association of Allergy, Asthma dan Clinical Immunology pada Tahun 2019.***

 

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler