POTENSI BISNIS - Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan, jika penggunaan masker ganda efektif dapat mencegah droplet dari pasien Covid-19 sampai dengan 95 persen.
Menurutnya, hal tersebut sesuai penelitian dari Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat.
Reisa mengatakan, data dari dokter Derek Chu dan koleganya yang diterbitkan pada 1 Juni 2021 menjelaskan mengenai penggunaan masker.
Baca Juga: Dokter Reisa Sarankan Tunda Vaksin Anak, Ada Apa?
Menurut Reisa, menggunakan masker kain dapat menurunkan resiko penularan hingga 45 persen dan masker bedah 75 persen.
"CDC menjelaskan paparan kepada penerima berkurang secara maksimal hingga lebih dari 95 persen jika sumber dan penerima dilengkapi dengan masker ganda," kata Reisa, dikutip PotensiBisnis.com dari laman PMJ News, Senin 2 Agustus 2021.
Reisa menegaskan, dobel masker memiliki daya filter atau saring yang tinggi hingga 80 persen.
Baca Juga: Lakukan Perjalanan Naik Kereta Api di Mana Pandemi, dr. Reisa: Kerja Sama yang Baik Oleh Semua Pihak
"Masyarakat yang menggunakan masker dengan benar yaitu dengan menutup bagian hidung dan mulut maka membantu mengatasi penyebaran virus Covid-19," ujarnya.
"Bersamaan dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), pemerintah Indonesia juga mengatakan dimulainya kebiasaan memakai dua atau pakai masker ganda (double masking)," tegasnya.
Reisa juga menjelaskan, maka dari itu pemakaian masker doble bisa dilakukan di masa-masa saat ini.
Baca Juga: Bantuan Subsidi Gaji 2021 Cair Awal Agustus, Cek Rekening Anda yang Terdaftar di Himbara hingga BSI
"Pemakaian masker dobel ini artinya memadukan masker bedah dilapisi dengan masker kain," jelas Reisa.
"Masker medis secara substansial dapat mengurangi tetesan droplet, sedangkan untuk penggunaan masker kain yang lebih erat dan pas di wajah, tanpa ada ruang yang terbuka," ujarnya.
"Jika itu ditetapkan dapat menahan paparan partikel aerosol yang mungkin ada pada saat pemakainya berada di dalam ruangan tertutup saat bersama dengan orang lain," jelas Reisa.
Reisa mengatakan, Presiden Jokowi terus mengingatkan gerakan semua wajib masker atau universal masking sebagai bagian dari kampanye 3M guna mencegah penyebaran virus Covid-19.
"Di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya menyebut gerakan tersebut dengan istilah universal making, yang mana semua orang diwajibkan memakai masker," tegas Reisa.***