Alhamdulillah, Harga Telur Ayam Turun, Pemerintah Optimis dengan Stabilitas Pasokan

- 6 Juli 2023, 13:22 WIB
Harga telur Ayam
Harga telur Ayam /Freepik/ jcomp/

POTENSI BISNIS - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa harga telur ayam akhirnya mencapai tingkat normal dengan harga Rp29.000 per kilogram. Menurutnya, penurunan harga tersebut merupakan hasil dari penyesuaian dengan kondisi pasar.

Sebelumnya, harga telur ayam sempat mencapai Rp32.000 per kilogram. Namun, Menteri Zulkifli menegaskan bahwa kenaikan harga telur tidak berdampak signifikan terhadap inflasi. Ia menunjukkan bahwa tingkat inflasi hanya sebesar 3,5 persen, yang berada di bawah target yang ditetapkan.

Baca Juga: IKATAN CINTA RCTI: Tetiba Marsha Nguping Pembicaraan Mario dan Sherly hingga Dapat Fakta Baru Ini

"Sebelumnya Rp32.000, sekarang Rp29.000, sudah hampir normal," ujar Zulkifli saat ditemui di Jakarta, Kamis 6 Juli 2023 sebagaimana dikutip dari ANTARA.

"Inflasi gimana orang cuma 3,5 persen kok, di bawah. Memang harga telur belum seperti dulu, dulu terlalu murah maka dipotong, ayamnya dipotong dijual," paparnya

Menteri Zulkifli juga menjelaskan bahwa harga telur ayam yang sebelumnya turun menjadi Rp25.000 per kilogram menyebabkan kerugian bagi para produsen. Biaya produksi mencapai Rp28.000, sehingga produsen mengalami kerugian. Dalam situasi tersebut, suplai telur ayam menjadi terbatas, menyebabkan kenaikan harga. Namun, saat ini harga telur telah kembali turun ke tingkat yang normal.

Menteri Zulkifli juga menyinggung harga daging ayam yang mengalami penurunan harga. Di Jawa Tengah, harga daging ayam telah turun dari Rp46.000 menjadi Rp39.000 per kilogram. Meski demikian, di luar Jawa harga daging ayam masih relatif tinggi.

Baca Juga: Amanda Manopo Kembali Main Film Berjudul Kupu Kupu Kertas Bersama Chicco Kurniawan, Ceritanya tentang Apa?

Sebelumnya, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan harga telur ayam. Salah satunya adalah dengan meningkatkan jumlah indukan ayam petelur untuk meningkatkan produksi telur. Menteri Zulkifli optimis bahwa harga telur akan tetap stabil dalam dua minggu mendatang karena indukan ayam telah mulai bertelur.

Beberapa waktu lalu, harga telur ayam di sejumlah daerah mengalami peningkatan. Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga telur nasional saat itu adalah Rp32.600 per kilogram.

Menteri Zulkifli menjelaskan bahwa kenaikan harga telur tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penjualan indukan ayam petelur saat menjelang Lebaran.

Pemerintah optimis bahwa dengan penurunan harga telur ayam dan langkah-langkah yang telah diambil, pasokan dan stabilitas harga akan tetap terjaga dalam waktu yang akan datang.

Dirinya menyebut, telur ayam yang sempat dijual seharga Rp25.000 per kilogram justru menyebabkan kerugian di tingkat produsen karena modal mencapai Rp28.000.

"Telur itu Rp28.000 dijualnya Rp25.000 ya rugi lah. Akhirnya ayamnya induknya dipotong, terjadi supply on demand, supply-nya kurang. Kalau suplai kurang kan harganya naik, nah sekarang udah turun," tambahnya.

Baca Juga: Jokowi Optimis Bandara Ewer Bisa Tingkatkan Perekonomian Asmat

Dirinya juga menyinggung harga daging ayam yang cukup murah, yang sempat menyentuh harga Rp32.000 per kilogram.

"Ayam kemarin harganya Rp38.000 dijual Rp32.000, bangkrut lah. Dipotong telur-telur itu kan, jadi suplai berkurang harganya naik. Sekarang sudah harga normal, dari Rp46.000 sekarang sudah menjadi Rp39.000 di Jawa Tengah, kalau di luar Jawa iya masih mahal," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah telah menambah jumlah indukan ayam petelur agar bisa memproduksi telur lebih banyak sehingga harga stabil.

Menurut Zulkifli, dalam dua pekan ke depan harga telur akan stabil lantaran indukan ayam telah bertelur.

Beberapa waktu lalu harga telur ayam di sejumlah daerah baik. Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), secara nasional rata-rata harga telur dibanderol Rp32.600 per kilogram.

Zulkifli menjelaskan, kenaikan harga komoditas telur terjadi akibat beberapa faktor. Salah satunya adalah lantaran banyak indukan ayam petelur yang dipotong untuk dijual saat Lebaran.***

Editor: Rahman Agussalim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x