Prediksi IHSG Hari Ini, Berpotensi Menguat Gara-gara Hal Berikut

- 15 Oktober 2021, 10:46 WIB
Ilustrasi candle stick pergerakan harga saham di IHSG.
Ilustrasi candle stick pergerakan harga saham di IHSG. /pixabay

POTENSI BISNIS - Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan berpotensi menguat didorong naiknya harga komoditas.

Menurutnya, IHSG dibuka menguat 19,15 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.645,26.

Di samping itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,47 poin atau 0,46 persen ke posisi 977,13.

Baca Juga: Saham Asia Cemas di Tengah Kekhawatiran Inflasi Tinggi

"IHSG kami perkirakan masih melanjutkan penguatan seiring sentimen positif pasar global, naiknya beberapa harga komoditas, serta masih berlanjutnya akumulasi net buy investor asing terutama di sektor perbankan dan komoditas," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas, dikutip PotensiBisnis.com dari laman ANTARA News, Jumat, 15 Oktober 2021.

Semalam, bursa saham AS ditutup karena laporan kinerja kuartal III 2021 beberapa perusahaan yang sudah keluar lebih baik dari perkiraan.

Sesuai dengan data klaim tunjangan pengangguran awal AS pada pekan yang berakhir 9 Oktober 2021 turun 12,3 persen secara mingguan (wow) menjadi 293 ribu klaim.

Baca Juga: Jahatnya Elsa bak Harley Quinn Serial Batman, Jessica Kabur Lalu Kecelakaan? Ikatan Cinta 15 Oktober 2021

Jika dibandingkan minggu sebelumnya sebesar 329 ribu klaim dan lebih rendah dari perkiraan konsensus sebesar 315 ribu klaim.

Lalu, harga minyak Brent ditutup naik 1 persen ke level 84,01 dolar AS per barel, WTI naik 1,1 persen ke level 81,31 dolar AS per barel, dan emas sebesar naik 0,2 persen ke 1.798 dolar AS per troy ons.

Dari pasar komoditas pergerakan harga relatif beragam, harga timah juga naik 1,95 persen ke 37.055 dolar AS per ton.

Baca Juga: Bejat! Siasat Busuk Irvan Justru Bikin Mama Rosa Sengsara, Aldebaran Murka? Ikatan Cinta 15 Oktober 2021

Nikel naik 2,15 persen ke19.368 dolar AS per ton, batubara turun 0,5 persen ke 254 dolar AS per ton, dan CPO turun 2,9 persen ke 4.877 dolar AS per ton.

Melihat data di Indonesia per September 2021 yang menurut perkiraan konsensus turun menjadi sebesar 3,84 miliar dolar AS.

Dibandingkan bulan sebelumnya 4,74 miliar dolar dengan perkiraan impor tumbuh 50 persen (yoy) dan ekspor tumbuh 51,6 persen (yoy).

Baca Juga: Dihujat Gegara Insiden Kakek Suhud, Baim Wong: Sampai Malu, Terimakasih Bosque

Di sisi lain, jumlah kasus harian Covid-19 pada Kamis, 14 Oktober 2021, mencapai 1.053 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,23 juta kasus.

Jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 37 kasus sehingga totalnya mencapai 142.848 kasus.

Kasus sembuh semakin bertambah sebanyak 1.715 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,07 juta kasus.

Maka dari itu, total kasus aktif COVID-19 mencapai 19.852 kasus.

Lalu, masyarakat yang sudah divaksin Covid-19 dosis pertama mencapai 104,31 juta orang dan vaksin dosis kedua 60,42 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Sebagai informasi, bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 313,56 poin atau 1,1 persen ke 28.864,49.

Indeks Hang Seng naik 1,78 atau 0,01 persen ke 3.555,35, dan indeks Straits Times terkoreksi 13,32 poin atau 0,42 persen ke 3.178,18.***

Editor: Babah Pram

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x