Kepala BPJPH: Potensi Besar Industri Halal Indonesia Didukung Enam Modal Ini

- 6 Juni 2021, 16:01 WIB
Ilustrasi: Industri Halal Indonesia, Logo Halal Majelis Ulama Indonesia.
Ilustrasi: Industri Halal Indonesia, Logo Halal Majelis Ulama Indonesia. /LPPOM MUI

Selain itu, Mastuki mengatakan secara sosio-kultural, di masyarakat sudah tumbuh kreativitas dalam menghasilkan aneka produk halal, seperti kuliner unggulan dan khas daerah atau produk estetik.

Baca Juga: Venna Melinda Jawab Menohok, Verrel Bramasta Akui Hamili Anak Teman Ibunya: Sudah Biasa

"Di sisi lain, muncul juga trend gaya hidup halal atau halal life style yang merefer kepada produk halal," ujar Mastuki.

"Dari sisi industri, data menunjukkan bahwa jumlah pelaku UMK Indonesia mencapai 62juta. Ini potensi sangat besar dan diupayakan terus tumbuh naik kelas, sebagiannya telah berorientasi ekspor. Selain pasar dalam negeri yang besar, saat ini pemerintah bersama stakeholders halal mengembangkan Kawasan Industri Halal (KIH), pariwisata halal, serta research and development di bidang halal, membangun sinergi industri besar dan menengah dengan UMK, dan berbagai program lainnya," lanjutnya.

"Regulasi jaminan produk halal (JPH) sudah tersedia. Pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah menunjukkan gejala peningkatan. Dukungan pemerintah mulai dari Presiden, Wakil Presiden, DPR, dan stakeholder halal juga sangat tinggi bagi pengembangan industri halal kita," kata Mastuki.

Menurut Mastuki, dari aspek ekonomi, modal industri halal Indonesia juga besar. Hal itu ditandai dengan tumbuhnya market share perbankan syariah dan pertumbuhan keuangan syariah.

"Sektor ini makin menguat dengan tumbuhnya kebutuhan produk secara domestik dan internasional yang mensyaratkan sertifikat halal produk," katanya.

"Kerja sama bilateral dan multilateral termasuk peran aktif Indonesia di WTO, IMT-GT, SMIIC dan sebagainya, semuanya membuka potensi ekspor Indonesia yang luas. Ini juga didukung oleh meningkatnya kebutuhan produk halal dunia. Berbagai event internasional juga membantu kita memperkenalkan produk halal Indonesia kepada dunia," ujarnya.

Mastuki menegaskan, jika saat ini ekosistem halal belum terbangun maksimal. Modal halal yang banyak itu perlu dioptimalkan.

"Karenanya, sinergi semua pemangku kepentingan halal perlu digalakkan untuk merealisasikan Indonesia sebagai produsen halal dunia," jelas Mastuki.***

Halaman:

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x