Kementan Sampaikan Tiga Strategi Genjot Akses Pasar Pangan Lokal saat Ramadhan

- 13 April 2021, 03:39 WIB
Kementan SYL
Kementan SYL /Dokumen Humas Kementan


POTENSI BISNIS - Kementerian Pertanian (Kementan) mengengemukakan tiga strategi untuk meningkatkan akses pasar pangan lokal saat bulan Ramadhan 1442 H agar tidak tergerus produk impor.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi saat mengisi dialog virtual 'Ketersediaan Pangan Jelang Ramadhan dan Lebaran' pada Senin, 12 April 2021.

Saat mengisi kegiatan itu, Ia mengungkapkan tiga strategi untuk meningkatkan akses pasar pangan lokal saat bulan Ramadhan 1442 H.

Baca Juga: Proyek Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Luhut Harapkan Rampung 2022

Baca Juga: Dokumen Suap Pajak PT Jhonlin Baratama di Bawa Kabur Truk, KPK: Segera Lapor Bila Melihat

1. Meningkatkan produksi bahan baku pangan lokal

Produksi pangan lokal merupakan upaya masyarakat lokal untuk meningkatkan perekonomian mandiri dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Dengan demikian, Agung berharap dengan strategi ini dapat membantu kestabilan perekonomian masyarakat lokal terutama dalam penyediaan bahan baku yang kemudian akan dikelola oleh masyarakat.

Baca Juga: Bingung Menu Sahur Perdana Ramadhan 2021? Berikut Resep Ayam Goreng Mentega Bikin Nagih

2. Memperbaiki akses masyarakat terhadap pangan lokal

"Kedua, kita perbaiki akses masyarakat terhadap pangan lokal kita. Akses di sini pada industri pengelolaannya," ujar Agung.

Ia menjelaskan akses terhadap industri pengolahan bahan pangan lokal berbasis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus terus didorong.

Agung melanjutkan saat ini sekitar 1,3 UMKM pangan lokal yang siap didorong untuk naik kelas dengan tujuan meningkatkan hasil pendapatan masyarakat.

Ia menjelaskan perlu adanya akses pasar agar masyarakat bisa dengan mudah meraih produk mereka dan mudah menjual produk lokal.

"Kita buka pasarnya, pasar fisik kita buka, gerai pangan lokal kita buka di beberapa kota besar. Kemudian, kita juga buka marketpalace pangan lokal," ujar Agung dikutip PotensiBisnis.com dari ANTARA pada Senin, 12 April 2021.

3. Promosi formal dan informal

Strategi ini, menurut Agung dilakukan dengan menggaet Kementerian Dalam Negeri dan kepala daerah untuk mendorong masyarakat mengonsumsi pangan lokal.

"Promosi informal melalui kanal media sosial yang ada. Kami juga kerja sama dengan dokter-dokter ahli pangan dan gizi. Dengan program-program ini kita harap industri pangan lokal semakin berkembang," ujar Agung.

Kementerian juga aktif mengampanyekan tagline untuk mendorong konsumsi pangan lokal seperti 'Kenyang Gak Harus Nasi', 'Sehat Dengan Pangan Lokal', dan 'Be Smart, Eat Smart'.

Agung berharap dengan strategi ini, mampu meningkatkan kualitas produksi pangan lokal dan mampu meningkatkan kelas serta kesejahteraan masyarakat terutama dalam sektor perekonomian.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah