Kopi Arabika Rejang Lebong Hasilkan 716 Kg per Hektare, Warga Masih Minim Bertani

- 30 November 2020, 08:23 WIB
Ilustrasi kopi. Kopi Arabika Rejang Lebong Hasilkan 716 Kg per Hektare, Warga Masih Minim Bertani
Ilustrasi kopi. Kopi Arabika Rejang Lebong Hasilkan 716 Kg per Hektare, Warga Masih Minim Bertani /PIXABAY/allokay

Duta Kopi Rejang Lebong, Reni Susanti di tempat terpisah mengatakan, petani kopi di Rejang Lebong sebagian sudah tidak lagi menjual hasil kebunnya dalam bentuk bijian.

Mereka sudah melakoni pengolahan menjadi bubuk kopi sehingga nilai jualnya lebih tinggi.

Selain adanya pengolahan bubuk kopi kata Reni, kalangan petani di Rejang Lebong juga mulai mengubah pola petik dari kualitas asalan menjadi kopi petik merah.

Sehingga, proses tersebut membuat harga jualnya lebih tinggi dan bisa menembus pasaran nasional dan internasional.

"Saat ini panen kopi petik merah mulai banyak dilakukan petani kita karena harga jualnya untuk kualitas premium mulai dari Rp30.000 hingga Rp40.000 per kg, sedangkan biji kopi kualitas asalan di bawah Rp20.000 per kg," jelas dia.

Dengan melakukan pola petik panen merah ini tambah dia, maka petani di daerah itu bisa menjual biji kopi dengan harga tinggi.

Tak hanya itu, warga pun bisa mengolahnya menjadi bubuk kopi premium dengan membuat merek dagang sendiri dan kemudian dipasarkan secara luas melalui media sosial.***

Halaman:

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x