Industri Kuliner Dorong Ekonomi Indonesia, Sandiaga Uno: Merupakan Potensi di Era Normal Baru Ini

10 April 2021, 15:26 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno saat meninjau Kampung Agrinex. /Sumber: Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/

 

POTENSI BISNIS - Industri kuliner penting untuk mendorong perubahan ekonomi Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Saat memberikan sambutannya, di acara virtual Sekolah Bisnis Kuliner by Foodizz.

Baca Juga: Akui Kerap dapat Ancaman, Najwa Shihab: Cuma Gue, Ngerasa Kaya Lebai Jadinya

Baca Juga: Menperin Agus Sebut Industri 4.0 Akan Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19

"Industri kuliner Indonesia merupakan industri yang potensial, dan terus mengalami pertumbuhan. Industri ini mendorong ekonomi nasional dan mampu membuka lapangan kerja yang besar," kata Sandiaga Uno.

Selanjutnya, Sandiaga Uno mengatakan, untuk mendorong industri kuliner agar bisa lebih bersaing lagi secara internsional.

Oleh karena itu, kata dia, diperlukan adanya pengetahuan akan bisnis dan kuliner itu sendiri.

Baca Juga: Live Streaming Ikatan Cinta 4 April 2021, Aladin on the Way di Anniversary Pernikahan Al dan Andin

Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi Masyarakat, Pemkab Sukabumi Prioritaskan Sektor Pariwisata dan Pertanian

"Di era normal baru ini, pengetahuan bisnis harus dimiliki (pelaku industri kuliner -red) untuk berkompetisi dan berkolaborasi," katanya.

"Kedepannya, platform edu-tech diharapkan juga bisa menjadi startup global yang menginspirasi pengusaha kuliner. Semoga sukses mencetak pelaku bisnis kuliner yang mampu bersaing bahkan di pasar internasional," sambungnya.

Dilansir dari ANTARA, CEO Fodizz Rex Marindo mengatakan, tantangan yang kerap dihadapi pelaku bisnis kuliner ialah kurangnya edukasi akan bisnis itu sendiri.

Baca Juga: LINK Streaming Drama Korea Vincenzo Episode 15 Subtitle Indonesia, Vincenzo Diserang Musuh dari Italia

"Selama ini perjalanan saya engan teman-tema Fodizz, melihat ada jarak atau gap yang cukup jauh. Sehingga menyebabkan terjadinya kegagalan bisnis kuliner, karena kurangnya ilmu pengetahuan yang komperhensif dan menyeluruh," ujar Rex.

"Beberapa di antaranya yakni mulai dari kegiatan operasional, marketing, finansialnya, supplay chain, management, product development hingga investasi untuk nantinya bisnis kuliner ini bisa scale up," tambahnya.

Dengan demikian, kegiatan pengetahuan bisnis seperti Sekolah Bisnis Kuliner Foodizz diharapkan para peserta yang mengikuti dapat memperoleh akses di ekosistem bisnis kuliner.

Seperti ilmu bisnis secara teori, koneksi partnership, investor, vendor, teknologi, dan perizinan pemerintah yang tentunya dengan pendampingan dari para advisor telah ahli di bidangnya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler