Masih Ada Tanaman Kopi Jenis Robusta Zaman Kolonial Belanda, Cek Harganya

- 11 Oktober 2020, 18:20 WIB
Ilustrasi: proses menyeduh kopi
Ilustrasi: proses menyeduh kopi /PIXABAY/freestocks-photos



POTENSIBISNIS - Petani warga Gemawang, Kabupaten Temanggung, Solihin menuturkan harga biji kopi tahun ini hampir sama dengan tahun lalu sekitar Rp 22.000 per kilogram.

"Alhamdulillah harga kopi cenderung stabil dibanding produk hasil pertanian lainnya yang turun di saat pandemi ini," katanya.

Menurut dia stabilnya harga kopi ini kemungkinan karena produktivitas tahun ini agak turun dibanding tahun lalu.

Ia menyebutkan dari lahan tanaman kopi miliknya seluas 0,5 hektare idealnya menghasilkan kopi gelondong basah 7-8 ton, namun masa panen tahun ini hanya menhasilkan sekitar 5 ton.

Solihin menuturkan penurunan hasil panen kopi ini karena cuaca kurang mendukung saat pembungaan tahun lalu, yaitu cuaca panas berkepanjangan tanpa ada hujan sehingga bunga banyak yang rontok.

Kepala Dinas Pertanian dan Katahanan Pangan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto menyebutkan luas tanaman kopi di kabupaten Temanggung sekitar 12.000 hektare, 9.000 di antaranya jenis robusta dan sisanya jenis arabika.

Menurut dia banyak tanaman kopi di Temanggung, khususnya jenis robusta banyak yang sudah tua, bahkan sebagian masih ada tanaman tinggalan zaman kolonial Belanda, maka perlu dilakukan penyambungan baru.

Penyambungan dilakukan dengan tetap mempertahankan batang bawah dan bagian atasnya dipotong kemudian diganti atau disambung dengan yang baru sehingga produktivitasnya bisa meningkat lagi.

"Tahun ini produktivitasnya turun, merupakan siklus dua tahunan, tahun ini memang siklusnya di bawah," katanya.

Ia menyampaikan pekerjaan rumah (PR) di Temanggung ini kebun kopi belum ada yang beririgasi.

Halaman:

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x