'Sultan' di Tasikmalaya Ingin Beli Handphone untuk Belajar, Dirinya Terpaksa Jualan Onde Keliling

- 4 Agustus 2020, 17:20 WIB
Sultan penjual onde-onde di Kota Tasikmalaya/
Sultan penjual onde-onde di Kota Tasikmalaya/ /Asep MS/Pikiran-Rakyat.com

POTENSI BISNIS - Seorang anak yang memiliki nama Sultan di Kota Tasikmalaya terpaksa berjualan onde-onde keliling demi hasratnya ingin memiliki handphone. 

Dirinya menginginkan sekali handphone salahsatunya agar bisa digunakan untuk belajar online selama masa pandemi Covid-19 ini.

Dengan nama lengkap Sultan Zihan (15) berstatus sebagai pelajar kelas IX di SMPN Salopa Kabupaten Tasikmalaya itu mengatakan, dirinya nekat berjualan keliling supaya bisa mengumpulkan uang untuk membeli handphone.

Baca Juga: Pesta Daging Qurban Picu Stroke, Jangan Khawatir Kamu Bisa Mengonsumsi Makanan ini

Karena kata dia, selama ini untuk bisa belajar sistem daring, dirinya terpaksa menumpang pada teman-temannya yang sudah memiliki ponsel pribadi. 

Sebagaimana artikel yang telah tayang di pikiran-rakyat.com "'Sultan' di Kota Tasikmalaya Ini Jualan Onde-onde, Ingin Beli Handphone agar Bisa Belajar Online", apalagi dirinya ini sebentar lagi akan menghadapi ujian akhir sekolah, dan bercita-cita ingin melanjutkan sekolah ke SMK di Tasikmalaya.

"Saya berjualan onde-onde keliling di Kota Tasikmalaya berjalan kaki. Saya berangkat dari Salopa menumpang pakai motor teman saya. Motor disimpan di parkiran Dadaha, lalu saya berjalan kaki berjualan onde ke toko-toko dan warga kota," ujar Sultan saat menawarkan onde kepada para wartawan di kantor PWI Tasikmalaya, Senin 3 Agustus 2020.

Sultan mengaku, hampir dua bulan dirinya menjajakan kue onde dengan cara berkeliling ke setiap tempat. Bahkan dirinya mengaku setiap harinya rata-rata dia membawa 200 buah onde dari rumahnya untuk dijual.

Baca Juga: Bahlil Gambarkan Jumlah Pengangguran, 'Pemerintah Tak akan Pilih-pilih Investasi, yang Penting Masuk

Baru sore harinya, dirinya bisa kembali ke rumahnya di Salopa dengan waktu tempuh sekitar 2 jam dengan menggunakan sepeda motor.

Tiap 1 buah onde, kata Sultan, dihargai Rp2.000, dan dari tiap satu buah onde, dirinya mendapatkan keuntungan Rp1.000.

"Kalau terjual semua, dalam sehari saya Alhamdulillah bisa dapat Rp200.000 keuntungannya dipotong buat beli bensin dan buat makan," katanya.

Selain ingin beli hp untuk belajar daring, hasil usahanya tersebut dia berikan ke orang tuanya untuk membantu kebutuhan hidup sehari hari keluarganya.

Baca Juga: Alasan Bali Aman Dikunjungi saat Pandemi, Menteri PPN Singgung Pecalang hingga Disiplin Warga

Sultan mengaku, sang ibu nya pun kesehariannya sama berpropesi sebagai penjual onde tapi dijual di wilayah berbeda.

Sedangkan, kata dia, ayahnya selama ini berprofesi sebagai penjual gassoline atau pemantik api secara eceran di wilayah Terminal Salopa.

"Sama, bapak sama mamah juga berjualan onde dan gas api buat rokok. Jadi, saya coba membantu kedua orang tua saya untuk bisa membeli Hp buat belajar online," ujarnya.

"Sekarang kan pak, sudah beberapa bulan belajarnya tidak di kelas tapi online di Hp. Kalau sinyal bagus, cuma saya belum punya Hp-nya. Mudah-mudahan saya berjualan onde di kota bisa mampu beli," tambah Sultan.

Baca Juga: Potensi Bisnis: Adhitya, Peternak Milenial yang Sukses Jadi Juragan Domba

Bahkan Sultan mengaku, saat sebelum atau sesudah berjualan, saat dirumah dirinya pun selalu membantu ibunya untuk menyiapkan keseharian makan adik-adiknya. Sultan kecil ini pun memang bercita-cita ingin menjadi orang yang sukses seperti layaknya predikat sultan.

"Kalau saya sudah sukses dengan berjualan onde. Saya mau bantu yang susah sesuai nama saya Sultan Zihan. Untuk bisa seperti itu saya akan terus berusaha dan giat belajar, daripada bermain gak jelas pak," katanya.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x