UMKM Indonesia Masih Jadi Target Ransomware, Waspada Kejahatan Siber

- 21 April 2021, 04:40 WIB
Ilustrasi kejahatan siber di dunia digital. Pelaku UMKM di Indonesia harus waspada terhadap serangan ransomware atau kejahatan siber. Serangan ke Indonesia maaih tinggi tahun ini
Ilustrasi kejahatan siber di dunia digital. Pelaku UMKM di Indonesia harus waspada terhadap serangan ransomware atau kejahatan siber. Serangan ke Indonesia maaih tinggi tahun ini /Pixabay

Pihaknya mendeteksi adanya 439.743 upaya serangan ransomwae ke Indonesia pada 2020.

Jumlah tersebut turun signifikan dibandingkan pada tahun 2019, sebanyak 1.158.837.

Tren menurunya serangan ransomware tersebut juga terjadi di Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam.

Pihaknya menduga akibat penurunan jumlah deteksi ransomwae Wannacry, yang cukup mendominasi dari ransomware yang terdeteksi.

Ransomware merupakan malware yang menginfeksi komputer, kemudian ia akan mengenkripsi data dan memblokir akses pengguna.

Penyerang akan meminta tebusan agar korban bisa kembali mengakses data dan sistem.

Serangan Ransomware ini menjadi salah satu ancaman yang paling sering mengintai sektor UMKM khususnya di Kawasan
Asia Tenggara.

Meskipun trennya semakin menrun, kondisi itu tetap menjadi ancaman, sebab ransomware yang sekarang ini berbahaya karena dapat melakukan esfiltrasi data yang dapat melakukan pemerasan.

Penjahat siber pun akan mengancam dengan mempublikasikan data pengguna sehingga urgensi korban untuk memberikan uang
tebusan pun meningkat.

Untuk dapat melindungi Komputer dari serangan ransomware, beberapa cara bisa dilakukan untuk menghidarinya.

Halaman:

Editor: Muhammad Sadili

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x