"Kami menggeluti usaha ini sudah menyerap tenaga kerja sebanyak lima orang," kata Hazrat Ali seraya mengaku tidak melanjutkan pendidikannya hingga ke perguruan tinggi karena faktor biaya.
Begitu juga anak putus sekolah lainnya, Siti Rika Agustina (18) mengatakan, kini menjalin kerja sama dengan koperasi untuk menampung produksi desain grafis bentuk pin, bros, gambar mug, dan kemasan.
Baca Juga: Ternyata, 'Diam-diam' Ahmad Dhani Siapkan Gurita Bisnis Baru, Ada Nama Fitno Fabulous dan Dewa 19
Sebab, lembaga koperasi tersebut dapat memasarkan produk hingga ke luar daerah.
Bahkan, kata dia, sejak sepekan terakhir banyak permintaan dan menyerap tenaga kerja sebanyak tiga orang.
"Kami merintis usaha itu belum lama, dan banyak pesanan melalui koperasi itu," ujarnya pula.
Ketua Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Cadre Ability Informatika, Kabupaten Lebak, Hambali mengatakan, anak putus sekolah yang kini menggeluti kewirausahaan itu sebanyak 20 orang menerima pelatihan desain grafis melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Program itu bertujuan untuk mencetak anak-anak putus sekolah, agar memiliki kecakapan dan keterampilan (life skill) khususnya desain grafis.
"Kami mengapresiasi anak-anak putus sekolah itu kini bisa mengembangkan usahanya dengan menjalin kerja sama dengan lembaga usaha, seperti koperasi, instansi pemerintah dan BUMN," kata Siti yang juga lulusan SMK MHI Warunggunung itu pula.
Saat ini, ujarnya, tenaga desain grafis sangat dibutuhkan para pelaku usaha sehubungan menggeliatnya perekonomian masyarakat.***