Tinjau UMKM di NTT, Bukan Konglomerasi, Teten Sebut Kekuatan Ekonomi Rakyat

23 Oktober 2020, 20:36 WIB
Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki. /Facebook/Teten-Masduki

POTENSIBISNIS - Melihat kondisi pelaku UMKM di Nusa Tenggara Timur (NTT), pemerintah melalui Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), berjanji akan membantu mencarikan solusi.

Kata Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM, Teten Masduki mengatakan, ada enam produk unggulan di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk membantu mengentaskan masalah kemiskinan di daerah itu.

Enam produk unggulan yang bisa dikembangkan itu adalah kelor atau moringa oleifera , tenun ikat, kopi, garam, rumput laut, dan yang terakhir adalah coklat yang saat ini sedang dikembangkan oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di NTT.

Baca Juga: Singgung Masa Lalu Jokowi di Solo, Eks PKS Fahri Hamzah: Kabinet Kedua Sekadar Memanfaatkan Presiden

"Tadi kami banyak berdiskusi dengan Ketua Dekranasda NTT mengenai potensi yang dapat dikembangkan di NTT dan ada enam produk yang sudah disebutkan tadi," kata Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM, Teten Masduki kepada wartawan di Kupang pada Jumat, 23 Oktober 2020.

Teten mengatakan, dari keluhan dari para pelaku UMKM di NTT diketahui bahwa saat ini kendala yang dihadapi adalah pemasaran dari produk yang sudah ada.

"Nanti kami akan kirim tim untuk meninjau dan mempelajari kira-kira intervensi apa yang dibutuhkan, termasuk membuat desain model bisnis apa yang dikembangkan," tutur Teten.

Lebih lanjut Teten Masduki menambahkan, sebenarnya pertumbuhan ekonomi itu tidak harus dalam bentuk konglomerasi, tetapi dalam bentuk kekuatan-kekuatan ekonomi rakyat karena dikelola dengan bisnis yang efisien.

"Itu bisa menjadi kekuatan ekonomi yang lebih kokoh dari pada ekonomi itu dikuasai oleh konglomerasi. Selandia Baru misalnya, itu adalah negara yang berkembang dari sektor UMKM-nya," ucap Teten.

Presiden Joko Widodo, kata dia, telah meminta untuk melihat potensi apa yang ada di NTT guna mengatasi masalah kemiskinan di provinsi yang terkenal dengan wisata Pulau Komodo itu.

"Dan menurut saya moringga (kelor) dapat menjadi salah satu produk unggulan yang dapat dikembangkan," tutur Teten.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler