BI Yogyakarta Berharap UMKM Jadi Penopang Perekonomian yang Berdaya Saing Tinggi di Era DIgital Ini

28 Agustus 2020, 10:23 WIB
kerajinan UMKM di Jawa Barat/ /Tia Dwitiani Komalasari/Pikiran-Rakyat.com

POTENSI BISNIS - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berharap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi penopang perekonomian, memiliki daya saing tinggi di era digital saat ini.

Dalam acara tahunan Grebeg UMKM DIY yang digelar sudah sejak dari tahun 2017, dan diikuti berbagai UMKM di Yogyakarta.

Acara tersebut diselenggarakan BI Yogyakarta bersama dengan Pemerintah DIY Dinas Koperasi dan UMKM.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Jum'at, 28 Agustus 2020 Trans TV dan Trans 7, Ada Program Kisah Para Nabi

Kepala BI Perwakilan Yogyakarta Hilman Tisnawan mengatakan, melalui event ini UMKM DIY menjadi penopang ekonomi di sektor pariwisata DIY, yang potensial dapat terseleksi terdata dengan baik dan terangkat kembali.

"UMKM dapat didorong untuk 'naik kelas' menghasilkan produk premium yang berdaya saing dan mendukung sektor pariwisata dan ekspor DIY," kata Hilman.

Ia memaparkan saat acara Grebeg UMKM DIY sekaligus meluncurkan website www.grebegumkmdiy.com.

Website ini merupakan show case produk premium UMKM DIY, terutama yang lolos kurasi BI, dalam bentuk foto maupun video yang dilengkapi dengan informasi profil dan produk-produks UMKM.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Jumat 28 Agustus 2020, di INDOSIAR, SCTV, MNCTV, Global TV, RCTI, NET TV, TVRI

"Harapannya, ada potential buyer baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang ingin memperoleh informasi produk premium DIY bisa memperolehnya melalui website ini," jelasnya.

Dirinya juga mengatakan, UMKM telah lama menjadi penopang utama ekonomi DIY. Sebagaimana dilansir PotensiBisnis.com dari portaljogja.pikiran-rakyat.com pada Jumat 28 Agustus 2020, "BI Yogyakarta Berharap UMKM di DIY Naik Kelas".

Hasil Sensus Ekonomi 2016 menunjukkan bahwa 98,4% perusahaan di DIY merupakan UMK dan mampu menyerap 79,0% dari tenaga kerja di DIY (2016).

Menurutnya Grebeg UMKM DIY 2020 yang ke-4 ini diselenggarakan dengan konsep yang berbeda, menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 serta protokol kesehatan ketat.

Sementara itu, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan, dalam peluncuran website sekaligus yang membuka acara  bagi semua pihak, khususnya UMKM DIY bisa meningkatkan usaha UMKM, kualitas produk dan akses pemasaran produk baik di dalam maupun ke luar negeri.

"Ini juga merupakan bentuk dukungan Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY untuk mensukseskan acara Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang akan dimulai pada 28 Agustus 2020, dan Program Nasional UMKM - Bangga Buatan Indonesia (BBI)," katanya.

Ia melihat dalam 10 tahun, mesin pengggerak ekonomi daerah adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan proporsi jenis usaha hingga sebesar 92% dari total jenis usaha yang ada di DIY.

"Artinya UMKM memegang kunci dinamisasi laju perekonomian daerah yang pergerakannya sudah terbukti stabil dan tahan banting. Hal ini terbukti ketika negeri ini dilanda krisis moneter, perekonomian DIY tetap tumbuh stabil," jelasnya.

"Apa yang dipersiapkan kantor perwakilan Bank Indonesia DIY dalam Grebeg UMKM 2020 menjadi investasi jangka panjang dalam mendukung upaya UMKM naik kelas dan mengangkat produk UMKM lokal ke ranah global," lanjutnya.

Dirinya menilai, etalase dalam platform online ini juga dapat mendukung peningkatan value produk UMKM terutama di era digital.

"Mari manfaatkan fasilitas ini sebagai upaya branding produk UMKM di DIY," pungkasnya. *** (Bagus Kurniawan/portaljogja.pikiran-rakyat.com)

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Portal Jogja (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler