Sudah Tahu Belum Cilok Berbahan Aci Kawung? Cobain deh Cilok 'Raos' Kang Mamat

30 Juli 2020, 15:51 WIB
Cilok Raos Kang Mamat berbahan aci kawung/ /Parama Ghaly/zonapriangan.pikiran-rakyat

POTENSI BISNIS - Cilok alias aci dicolok jajan yang murah meriah dan bisa ditemui di sejumlah daerah di Indonesia.

Bahkan cilok ini mejadi jajanan yang dikenal semua kalangan, baik anak-anak hingga orang dewasa.

Di Bandung sendiri, varian cilok beragam dijajakan para pedagang, dengan punya nama masing-masing hingga isiannya.

Baca Juga: Bisnis Perumahan Nonsubsidi Dihantam Pandemi, Pajak hingga Energi Perlu Relaksasi

Meski cilok memiliki brand masing-masing dengan ke unggulan dan daya tariknya, termasuk cilok yang ditawarkan Kang Mamat in tak kalah dari yang brand lainnya.

Cilok Kang Mamat ini menggunakan bahan baku yang berbeda dari cilok pada umumnya. Makan tak heran 'Cilok Raos' produksi Kang Mamat ini dikenal di wilayah Bandung timur.

Berbekal dari keunggulan bahan bakunya, Kang Mamat merasa percaya diri saat menjajakan cilok dengan berkeliling, mulai dari sekolah ke sekolah hingga berbagai perumahan.

Kang Mamat ini sudah 25 tahun menjajakan ciloknya tersebut, setiap hari menyusuri permukiman warga.

Dirinya sangat yakin dengan menjajakan produknya ini akan mendapatkan pasarnya tersendiri. Karena berbeda dari pada yang lain.

Sebab pada umumnya, cilok ini terbuat dari aci yang bahan bakunya dari singkong.
Sedangkan 'Cilok Raos' Kang Mamat ini terbuat dari aci yang berbahan baku kawung atau aren. Menurutnya, cilok dengan berbahan aci kawung ini punya nutrisi lebih bagus.

Sehingga, mulai dari anak sekolah sampai ibu rumah tangga selalu menanti kehadiran Kang Mamat untuk membeli ciloknya.

Bahkan sampai para pegawai Puskesma Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, mereka mengerti tentang kesehatan tidak pernah tergoda dengan jajanan cilok lain. Selalu setia menunggu Kang Mamat dan jajan 'Cilok Raos' tersebut.

Kang Mamat ini lahir di Banyuresmi, Kabupaten Garut. Ia membuat cilok belajar di kampungya.

Lalu dirinya mencoba peruntungan di Kota Bandung, dan cilok buatannya itu cocok di hati para pelangganya. Oleh karena itu, Kang Mamat tidak ada hentinya untuk selalu menjajakan ciloknya tersebut.

Sekitar pukul 07.00 pagi Kang Mamat mulai berkeliling untuk menjajakan ciloknya.
Selain itu, sesuai dengan namanya 'raos' (enak), cilok Kang Mamat ini, selain dari rasanya yang gurih juga memiliki tekstur yang mudah dikunyah dan dijamin kesehatannya.

Kendati begitu, namun saat ini omzet yang di raih Kang Mamat mengalami penurunan sangat drastis.

Hal itu bukan karena 'Cilok Raos' Kang Mamat ditinggalkan pelanggannya. Melainkan karena masa pandemi, sehingga berdampak sekolah diliburkan. Kang Mamat pun kena dampak dari kondisi yang seperti saat ini.

"Pembeli jadi berukurang, sebab anak-anak sekolah yang biasanya banyak beli, sekarang mereka libur. jadi kalau akang keliling lewat sekolah tidak ada yang membeli. Ya sekarang mah hanya keliling di perumahan saja," kata Kang Mamat.

Bahkan pendapatan sehari-harinya, kata Kang Mamat, biasanya bisa mencapai Rp200.000. Kini menurun hampir setengahnya. Kalau bawa pulang uang sebesar Rp100.000 saja itu sudah untung.

"Kalau harapan saya mah, situasi sekarang ini cepat normal kembali. Penyebaran virus corona segera bisa diatasi. Kalau terus-terusan begini, modal akan habis untuk makan dan kebutuhan sehari-hari," ucap Kang Mamat.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Zona Priangan

Tags

Terkini

Terpopuler