Wacana Jadi Icon Kabupaten Bandung, Borondong Madu Rasa Si Manis yang Melegenda Cobain Rasanya

21 Februari 2021, 18:42 WIB
Ilustrasi Borondong Madu Rasa.* /Dok. PotensiBisnis.com


POTENSI BISNIS - Borondong merupakan makanan khas tradisional Sunda, berbahan dasar beras ketang atau jagung yang disangrai menjadi popcorn terlebih dahulu.

Setelah menjadi pop corn, kemudian dibersihkan dari cangkangnya, dicampurkan dengan kinca gula merah atau kinca gula pasir, dan dibentuk bulat-bulat atau lainnya.

Perlu diketahui, ada dua jenis borondong garing (borondong kering), dan borondong enten.

Baca Juga: PDIP Jakarta Minta Anies Baswedan Pakai Data Zaman Ahok Soal Penanganan Banjir

Borondong garung dibuat dengan mencampur kinca dengan sangraian jagung/beras ketan, dan dibentuk.

Sementara itu, borondong enten dibuat dengan cara membuat enten terlebih dahulu dari beras ketan.

Enten ialah sejenis wajik, beras ketan yang diolah dengan gula kemudian berpadu. Enten ketan dibentuk bulat-bulat diselubungi dengan sangraian jagung.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Sebut APBN 2021 Senilai Rp688,33 T Terdapat Dukungan UMKM

Untuk menambahkan aroma pada borondong, ditambahkan pewangi dari buah nanas atau buah mengga jenis kweni.

Borondong disajikan, dengan teh hangat sebagai makanan ringan, terlebih jika borondong yang memiliki aroma madu rasa.

Belum tahukan bagaimana rasanya borondong madu rasa? simak berikut tempat olahan borondong madu rasa.

Baca Juga: Jumpai Teten Masduki, Shopee Sebut Dominasi UMKM dan Pedagang Lokal di Platform Raih 97 Persen

Borondong madu rasa berada di Kampung Sangkan RT 02/-2, Desa Laksanan, Kecamatan Ibu Kabupaten Bandung.

Makanan yang di produksi oleh home industri tersebut berupa borondong yang berbahan dasar beras ketan dan gula merah.

borondong Madu Rasa mulai di rintis pada tahun 1960, awalnya hanya memproduksi untuk memenuhi kebutuhan di kampung sangkan dan sekitarnya untuk keperluan hajatan.

Baca Juga: Bisnis Menguntungkan Saat Pandemi, Ternak Lebah Madu Bisa Jadi Pilihan 

Cara pembuatan borondong tradisional hanya di bentuk dengan cara dibulatkan kemudian di bungkus dengan daun tisuk (pohon sejenis Waru).

Beda dengan borondong yang di produksi oleh Madu Rasa, baik dari segi tampilan, bentuk, dan packagingnya.

Borondong Madu Rasa jika dihidangkan dengan secangkir teh hangat, aroma khas gula merah dan aroma sangrai ketan di jamin menggugah selera.

Seiring waktu berlalu Mak Erah dalam usaha borondong mulai berkembang, hal ini dikuatkan dengan melibatkan saudara dan tetangganya sebagai karyawan.

Sampai sekarang para pengrajin yang ada di kampung Sangkan rata-rata merupakan saudara atau mantan karyawan yang sudah mandiri usaha borondong.

Desa Laksana terpilih sebagai salah satu desa wisata di kabupaten Bandung, usaha borondong menjadi pilihan sebagian masyarakat disana.

Sampai saat ini usaha borondong masih diproduksi oleh usaha kecil berbasis rumahan. dan menjadi pilihan usaha sebagian masyarakat di Desa Laksana, karena memiliki prosfek cukup baik kedepannya.

Di antaranya, lokasinya strategis (berada di perbatasan Kabupaten Bandung dan Garut), sehingga mudah dijangkau, ditambah dengan terpilihnya Desa Laksana.

Sebagai satu di antara Desa wisata juga di Pemerintah Kabupaten Bandung, karena memiliki beberapa potensi wisata, yang bisa dikembangkan termasuk wisata kuliner.

Satu di antaranya, 'borondong garing' yang melegenda, juga dari sisi permodalan tak begitu besar.

Dengan begitu pemilihan tempat dan ruang tidak memerlukan investasi layaknya industry besar.

Ketika memasuki era industri seperti sekarang, para pengrajin borondong dituntut untuk kreatif, sehingga bisa bersaing dengan produk olahan lain yang sudah lebih dahulu maju baik dalam hal penampilan maupun varian rasa.

Berdasarkan pihaknya pengolah borondong madu rasa itu menyebutkan, dengan menggunakan sentuhan teknologi semi modern, agar dapat memenuhi kepasitas produksi dan menjawab keinginan konsumen.

Untuk perkembangan usaha pembuatan makanan tradisional borondong cukup menggembirakan, berdasarkan respon pembelian yang dari waktu ke waktu mengalami peningkatan.

Walau pun sampai saat ini jenis produk yang dihasilkan baru terdapat beberapa item, di antaranya;

1. Borondong, dengan berbagai varian rasa dan bentuk

2. Enten dengan berbagai varian rasa.

Cucu Suptiatna berencana akan memproduksi borondong di samping varian bentuk yang sudah ada.

"Kami akan berinovasi dengan bentuk kemasan yang lebih hygenis, dan varian rasa yang lebih banyak, seperti borondong keju, borongdong coklat, borondong rasa buah-buahan dan dan lain sebagainya," kata dia.

Dirinya mengaku, bahawa kurangnya penunjang, sehingga kerap kali mengikuti ajang pameran banyak peluang yang terlewatkan.

"Padahal usaha borondong ini masih sangat prosfektif di antaranya, lantaran borondong sebagai oleh-oleh khas Majalaya yang belum tentu ada di daerah lain. Beda dengan wajik, opak, maupun rengginang," kata dia.

Sebab itu semua hampir merata, dikatakannya, diseluruh tatar Sunda. terlebih saat ini sedang diwacanakan, jika borondong akan menjadi icon Kabupaten Bandung sebagai makanan khas.

Sehingga hal ini menjadi nilai jual potensi Kabupaten Bandung khususnya dalam bidang pariwisata.

Adapun untuk pemesanan borondong tersebut, Anda dapat menghubungi contact persen : Cucu Suptiatna - 082119221807.***

Editor: Pipin L Hakim

Tags

Terkini

Terpopuler