Putaran Uang dari Puluhan Anak Banten yang Putus Sekolah, Momen Covid-19 dan Pilkada Jadi Peluang

23 November 2020, 08:25 WIB
puluhan anak putus sekolah di Kabupaten Lebak, Banten. Mereka tetap berkiprah mengembangkan kewirausahaan untuk menciptakan lapangan pekerjaan di daerah ini. /ANTARA/HO/

POTENSIBISNIS - Putus sekolah bukan berarti hilang harapan untuk tetap berwirausaha.

Contohnya adalah puluhan anak putus sekolah di Kabupaten Lebak, Banten. Mereka tetap berkiprah mengembangkan kewirausahaan untuk menciptakan lapangan pekerjaan di daerah ini.

Dan momen Covid-19 maupun pilkada menjadi ladang putran uang yang bisa mereka manfaatkan.

Baca Juga: Lokasi Layanan Mobil SIM Keliling di Jakarta dan Bandung Hari Ini

"Kami hari ini banyak menerima pesanan desain grafis bentuk kemasan, banner, logo, gambar mug, sablon, dan spanduk," kata Hazrat Ali (18), seorang anak putus sekolah warga Warunggunung, Kabupaten Lebak, Minggu, 22 November 2020, seperti dikutip PotensiBisnis.com dari Antara.

Ternyata, permintaan karya mereka tak hanya dari warga Lebak saja, namun ada juga dari Kabupaten Pandeglang, Kota Serang, dan Kabupaten Serang.

Banyak yang pesan jenis kemasan, banner, logo, gambar mug, sablon dan spanduk dengan harga Rp 50 ribu sampai Rp 500 ribu.

Baca Juga: Millen Cyrus Sosok Transgender Keponakan Ashanty, Ngaku Hamil dan Kini Diduga Terjerat Narkoba

Untuk omzet saat ini relatif lumayan di tengah pandemi Covid-19. Terlebih adanya pemilihan kepala daerah (pilkada), sehingga banyak pesanan logo, banner dan spanduk.

"Kami menggeluti usaha ini sudah menyerap tenaga kerja sebanyak lima orang," kata Hazrat Ali seraya mengaku tidak melanjutkan pendidikannya hingga ke perguruan tinggi karena faktor biaya.

Begitu juga anak putus sekolah lainnya, Siti Rika Agustina (18) mengatakan, kini menjalin kerja sama dengan koperasi untuk menampung produksi desain grafis bentuk pin, bros, gambar mug, dan kemasan.

Baca Juga: Ternyata, 'Diam-diam' Ahmad Dhani Siapkan Gurita Bisnis Baru, Ada Nama Fitno Fabulous dan Dewa 19

Sebab, lembaga koperasi tersebut dapat memasarkan produk hingga ke luar daerah.

Bahkan, kata dia, sejak sepekan terakhir banyak permintaan dan menyerap tenaga kerja sebanyak tiga orang.

"Kami merintis usaha itu belum lama, dan banyak pesanan melalui koperasi itu," ujarnya pula.

Ketua Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Cadre Ability Informatika, Kabupaten Lebak, Hambali mengatakan, anak putus sekolah yang kini menggeluti kewirausahaan itu sebanyak 20 orang menerima pelatihan desain grafis melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Program itu bertujuan untuk mencetak anak-anak putus sekolah, agar memiliki kecakapan dan keterampilan (life skill) khususnya desain grafis.

"Kami mengapresiasi anak-anak putus sekolah itu kini bisa mengembangkan usahanya dengan menjalin kerja sama dengan lembaga usaha, seperti koperasi, instansi pemerintah dan BUMN," kata Siti yang juga lulusan SMK MHI Warunggunung itu pula.

Saat ini, ujarnya, tenaga desain grafis sangat dibutuhkan para pelaku usaha sehubungan menggeliatnya perekonomian masyarakat.***

Editor: Awang Dody Kardeli

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler