Mereka beranggapan perubahan fitur ini dapat membuat mereka akan kehilangan follower atau pengikut sehingga berdampak pada kehilangan pendapatan.
Namun, pada kenyataannya hal ini masih belum terjadi karena pengguna masih dapat melacak jumlah like pada unggahan mereka secara pribadi dan mereka masih dapat bagikan dengan mitra merek.
Baca Juga: Soal Penembakan Enam Laskar FPI, Polri Lakukan Pemeriksaan 2 Orang Anggotanya
Sedangkan sejumlah pengguna menganggap hal ini penting bagi kesehatan mental, karena tanpa adanya fitur jumlah like, orang-orang akan tersadar mereka tidak perlu memvalidasi diri mereka.
Dengan adanya fitur like, dikhawatirkan pengguna kehilangan koneksi dengan dunia nyata dan mengalami depresi jika jumlah like tidak sesuai yang diharapkan.***