Dengan menggunakan sepasang radio astronomi yang setara dengan kacamata hitam yang terpolarisasi, para astronom dapat mempertajam fokus mereka pada benda kosmik untuk mengungkap garis- garis berbeda yang mengalir dari dalam energi magnet.
“Hasil dari teknologi tersebut menjadi tonggak penting”, ujar Iván Martí-Vidal, koordinator Event Horizon Telescope Polarimetry Working Group, dikutip oleh PotensiBisnis.com dari The Verge.
Baca Juga: Apakah Ekonom Senior Bisa Dipolisikan Lantaran Ramal Jokowi Wariskan Utang Rp 10 Ribu Triliun
"Potret terbaru dari lubang hitam membantu astronom lebih memahami fisika di bandingkan gambar pertama," tambah Iván.
Gambar tersebut mengisyaratkan peran turbulensi magnetik dalam kemampuan lubang hitam untuk melahap materi kosmik dan menembakan materinya ke alam semesta.
Potret pertama dari lubang hitam pertama kali dipublikasikan di 2019 dan menjadi Breakthrough of the Year 2019 oleh Science, jurnal terkemuka Amerika Serikat.