POTENSI BISNIS - Perusahaan teknologi asal AS, Twitter baru saja merilis fitur baru.
Fitur baru Twitter ditujukan untuk membantu para pengguna menandia cuitan-cuitan di linimasa platform Twitter yang dinilai disinformasi atau informasi tidak benar.
Fitur tersebut untuk tahap pertama dimulai diterapkan di tiga negara yakni Brazil, Spanyol dan Filipina.
Baca Juga: Fakta Menarik! Ini Makanan Favorit Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip
Baca Juga: Upaya Pulihkan Ekonomi, BRI Sosialisasi Program Pengungkapan Sukarela
Dilaporkan Reuters, fitur itu memungkinkan pengguna membantu Twitter memerangi informasi-informasi yang kerap menyesatkan dan berdampak pada banyak hal.
Lebih lanjut, fitur penandaan cuitan tidak benar itu sudah diujicobakan sejak Agustus 2021, sebagai laporan Reuters dikutip pada Selasa 18 Januari 2022.
Kehadirannya memang disiapkan Twitter agar tidak semakin banyak penggunanya yang termakan pada informasi-informasi menyesatkan di platformnya.
Baca Juga: Tagar RIP Ikatan Cinta Ramai di Sosial Media, Sinetron Amanda Manopo dan Arya Saloka Terancam Sepi?
Baca Juga: Head to Head Borneo FC vs Persib: Maung Bandung Punya Sedikit Peluang Tumbangkan Pesut Etam
Pengujian aplikasi itu terbilang sukses di Amerika Serikat, Australia, serta Korea Selatan.
Sejak diujicobakan dan digunakan pengguna Twitter, ada sebanyak tiga juta laporan dari pengguna yang menandai cuitan-cuitan dengan dugaan disinformasi.
Setiap cuitan yang ditandai dan terbukti salah dari kebijakan yang dikeluarkan oleh Twitter.
Sebagai satu di antara raksasa media sosial, Twitter pun memiliki fitur lainnya bernama 'Bridwatch'.
Fitur tersebut memungkinkan pengguna untuk menulis catatan tambahan dan memberikan konteks pada sebuah cuitan menyesatkan.
Meski catatan tersebut tidak berasal dari Twitter dan berada di situs web yang terpisah.***