CEO Twitter Inc, Jack Dorsey Mengundurkan Diri dari Jabatannya

30 November 2021, 10:34 WIB
Pendiri Twitter, Jack Dorsey. CEO Twitter Inc, Jack Dorsey Mengundurkan Diri dari Jabatannya. /Reuters/Anushree Fadnavis/

POTENSI BISNIS - Kabar mengejutkan datang dari duta satu di antara raksasa media sosial, yakni Twitter.

CEO Twitter Inc, Jack Dorsey mengundurkan diri dari jabatannya dan Chief Technology Officer (CTO) Parag Agrawal sekarang akan memimpin perusahaan.

Seperti dilaporkan Reuters, pada Selasa, 30 November 2021, Jack Dorsey yang ikut mendirikan Twitter pada tahun 2006 silam itu.

Baca Juga: Meta Jadi Nama Baru Perusahaan Facebook, Ini Kata CEO Zuckerberg

Kini mundur, setelah mengawasi peluncuran cara baru untuk membuat konten melalui buletin atau percakapan audio sambil secara bersamaan menjabat sebagai CEO Square Inc.

'Pergantian CEO berlaku segera dan Jack Dorsey akan tetap berada di dewan sampai masa jabatannya berakhir pada rapat pemegang saham tahunan 2022, demikian perusahaan itu.

Dalam pesan elektronik kepada karyawan pada Senin, 29 November 2021 waktu setempat, Jack Dorsey mengatakan, ia memilih untuk mundur lantaran kekuatan kepemimpinan Agrawal.

Baca Juga: Prediksi IHSG Hari Ini Menguat Seiring Pelaku Pasar Mencermati Perkembangan Omicron

Selain itu, penunjukkan Chief Operating Offeicer Salesforce (COOS) Bret Taylor sebagai ketua dewan yang baru, serta kepercayaan pada 'ambisi dan potensi' karyawan Twitter.

"Saya benar-benar sedih.. namun sangat bahagia. Tidak banyak perusahaan yang mencapai level ini," kata Jack Dorsey.

Dorsey menambahkan, kalau langkahnya untuk mundur merupakan keputusannya dan mengaku kepemilikannya.

Baca Juga: Kukuhkan FH BUMN, Erick Thohir Memastikan Bisa Bersaing dan Miliki Ekosistem Kuat

"Kami baru-baru ini memperbarui strategi kami untuk mencapai tujuan yang ambisius dan saya percaya strategi itu harus berani dan bena," kata Agrawal.

"Tetapi, tantangan kritis kami ialah bagaimana kami bekerja untuk melawannya dan memberikan hasil."

Selama setahun terakhir, Tiwitter telah berjuang untuk mengakhiri kritik selama bertahun-tahun.

Mereka lambat memperkirakan fitur-fitur baru untuk 211 juta pengguna hariannya dan kalah dari saingan media sosial seperti Instagram dan Tiktok.

Baca Juga: Siapa E-Commerce yang Paling Unggul di Indonesia Tahun 2021?

Di bawah kepemimpinan Dorsey, Twitter mengakuisisi layanan buletin email Revue dan meluncurkan fitur audio Spaces.

Perusahaan juga meluncurkan peningkatan iklan untuk membantu mereka menemukan pengguna Twitter yang mungkin tertarik dengan produk mereka.

Namun, saham Twitter telah merosot dalam beberapa bulan terakhir, menambah tekanan pada Dorsey untuk mengakhiri pengaturannya yang tidak biasa sebagai CEO dari dua perusahaan publik.

Pada awal 2020, Dorsey menghadapi penggailan dari Elliot Management Corp untuk muncur, setelah hedge fund berpendapat kalau dia terlalu sedikit memperhatikan Twitter sementara juga menajalankan Square Inc.

Di sisi lain, penunjukkan Agrawal sebagai CEO baru Twitter, menunjukkan kalau perusahaan telah memilih teknis sebagai prioritas utamanya.

Agrawal telah membantu memimpin pekerjaan Twitter dalam menggabungkan cryptocurrency dan teknologo blockchain ke dalam perusahaan, serta mengejar ambisi jangka panjang untuk membangun kembali cara perusagaan media sosial beroperasi.

Untuk saat ini, investor berharap kecakapan teknis Agrawal akan membantu pertumbuhan 'mesin' periklanan Twitter, kata analis dari Baird Equity Research.***

Editor: Pipin L Hakim

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler