Anak Anda Hiperaktif? Berikut 6 Tips Mudah yang Bisa Dilakukan Orangtua untuk Menghadapinya

- 10 November 2022, 10:55 WIB
Ilustrasi. Berikut 6 tips untuk menghadapai anak yang hiperaktif.
Ilustrasi. Berikut 6 tips untuk menghadapai anak yang hiperaktif. /Pexels/

POTENSI BISNIS - Seorang anak yang hiperaktif bisa tampak luar biasa untuk ditangani sebagai orangtua.

Seorang anak hiperaktif hampir tampak seperti mereka "terlalu banyak".

Bagi beberapa anak, perilaku ini lebih dari sekadar fase sesekali. Ini kronis dan mengganggu.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Kunci Favorit dalam Gambar, Temukan Ciri-ciri Unik Kepribadian Anda yang Jarang Diketahui

Sehingga sulit bagi mereka untuk fokus pada sekolah dan belajar atau untuk berinteraksi secara damai dengan orang lain.

Bagi orang tua, mungkin sulit untuk mengikuti mereka, dan mungkin membuat Anda sedikit pusing.

Sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari laman Health Shots. Simak selengkapnya.

Tetapi penting untuk mengetahui cara mengatasi anak hiperaktif.

Baca Juga: Gegara Kisah Menyakitkan di Masa Lalu, Abimana Sulit Buka Hati untuk Elsa hingga Hal Ini Terjadi, Ikatan Cinta

Sebagaimana dikutip PotensiBisnis.com dari laman Health Shots. Simak selengkapnya di sini.

hiperakt, di antaranya:

1. Buat mereka tetap terlibat

Anak-anak hiperaktif sering kali memiliki banyak energi, yang tidak selalu berarti buruk!

Aktivitas fisik adalah cara yang bagus untuk membuat mereka melepaskan tenaga sambil mengajari mereka cara mengontrol tubuh mereka dengan lebih baik.

Misalnya, cobalah yoga untuk hiperaktif! Tetapi pastikan untuk memilih aktivitas yang mereka sukai sehingga mereka akan tetap melakukannya.

Baca Juga: Tes Psikologi: Analisis Gambar Pertama Kali Dilihat, Ungkap Karakteristik Luar Biasa dari Kepribadian Anda

Pastikan juga mereka istirahat dari waktu ke waktu sehingga mereka tidak terlalu kewalahan atau gelisah.

2. Bantu mereka mempelajari mekanisme koping

Akan ada saat-saat ketika anak Anda tidak dapat menghindari perasaan frustrasi, tetapi dapat membantu mengembangkan mekanisme koping untuk saat-saat itu.

Jika anak Anda cenderung menyerang, ajari mereka beberapa latihan pernapasan dalam atau teknik relaksasi yang dapat mereka lakukan dalam situasi tersebut.

Misalnya, minta mereka memejamkan mata dan membayangkan diri mereka berada di tempat yang bahagia.

Ini bisa dilakukan sampai perasaan yang luar biasa itu berlalu.

Baca Juga: 5 Cara Alami Obati Asam Urat yang Kambuh Mendadak, Perhatikan dan Catat

3. Tetap pada rutinitas untuk anak hiperaktif

Rutinitas yang tepat dapat memberikan rasa struktur dan stabilitas bagi anak-anak hiperaktif, yang sering merasa hidup mereka di luar kendali.

Mereka dapat mengatur waktu untuk pekerjaan rumah, waktu bermain, makan, dan waktu tidur.

Ini dapat membantu mereka merasa lebih mengendalikan kehidupan sehari-hari mereka.

Ini dapat membantu Anda menghindari perebutan kekuasaan atas waktu tidur atau batas waktu layar untuk anak-anak.

4. Sabar

Anda harus memahami bahwa ini bukan masalah pribadi.

Baca Juga: Penderita Asam Urat Wajib Tahu! Singkirkan 4 Kebiasaan Buruk Ini demi Menjaga Kesehatan Anda

Sangat mudah untuk menganggap hiperaktif anak Anda secara pribadi, terutama jika merasa sepert satu-satunya yang tampaknya dapat mengelolanya.

Namun, coba ingat bahwa ini adalah kondisi di luar kendali mereka.

5. Dapatkan semua orang bergabung

Benar-benar dibutuhkan sebuah desa untuk membesarkan anak yang hiperaktif!

Anggota keluarga lainnya dapat membantu dengan mengikuti aturan dan rutinitas yang sama.

Guru juga dapat memainkan peran besar dalam menjaga anak-anak di jalur selama jam sekolah dengan menyediakan struktur dan dukungan.

6. Jangan kewalahan membesarkan anak yang hiperaktif

Memiliki anak yang hiperaktif dapat menjadi tantangan, tetapi membesarkannya tidak harus berlebihan.

Di atas segalanya, pastikan untuk menjaga diri sendiri.

Saat Anda mencoba melakukan banyak hal sekaligus, akan mudah merasa terpencar, tergesa-gesa, dan stres.

Fokus pada kesehatan Anda untuk memungkinkan dan anak menjalani kehidupan yang lebih bahagia.

Seorang dokter anak, psikolog atau terapis dapat memberikan diagnosis kepada anak Anda dan menyarankan perawatan.***

Editor: Mutia Tresna Syabania

Sumber: Health Shots


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x