POTENSI BISNIS - Motivator bisnis sekaligus penulis Dewa Eka Prayoga membagikan ilmu dan pengalaman tentang membangun bisnis dari nol. Sering bingung harus mulai dari mana? Gak kebayang gimana step by step-nya? Tenang, Dewa Eka Prayoga akan menjelaskan tahap-tahapannya mengenai bisnis
Dewa Eka Prayoga mengungkapkan bisnis itu bukan sekadar cari uang, tapi juga perjalanan hidup dan pengembangan kompetensi. Kita mulai dari nol, belajar, paham, lalu jadi ahli.
Menurutnya semua ada prosesnya, tidak bisa instan! Jika Anda masih pemula, jangan khawatir. Kita cari tahu dulu posisi kalian sekarang.
Berikut ini akan dibahas hal yang perlu diketahui sebelum memulai bisnis ala Dewa Eka Prayoga. Sebagaimana dikutip Potensi Bisnis dari laman YouTube Dewa Eka Prayoga.
Bisnis: Jalan Hidup dan Kompetensi
3 Tahapan Membangun Bisnis
1. Starting (Memulai): Fokus temukan value produk dan cara menjualnya (selling). Tujuannya? Dapur ngebul alias bisnis menghasilkan uang.
2. Running (Menjalankan): Bangun tim solid (people) dan sistem yang efisien. Tesnya? Tinggalkan bisnis seminggu, kalau tetap berjalan lancar berarti sistem dan tim sudah oke.
3. Growing (Mengembangkan): Duplikasi sistem yang sudah terbukti sukses. Bisa buka cabang, kembangkan pasar, atau diversifikasi produk.
Tips dari Dewa Eka Prayoga
1. Pahami Tahapan Bisnis: Jangan Buru-buru Pengen Freedom Sebelum Bisnis Stabil
Membangun bisnis itu seperti membangun rumah, ada tahapannya. Mulai dari pondasi (starting), membangun struktur (running), hingga mempercantik (growing). Jika Anda terburu-buru ingin freedom (kebebasan finansial) sebelum bisnis stabil, sama saja meninggalkan rumah yang belum selesai dibangun.
Contoh: Seorang pemilik toko online baru mulai berjualan, tapi sudah ingin liburan panjang dan menyerahkan semua operasional pada karyawan baru. Akibatnya, toko jadi berantakan, pesanan terbengkalai, dan pelanggan kecewa.
2. Bangun Kompetensi: Terus Belajar dan Tingkatkan Kemampuan
Dunia bisnis terus berubah, jadi Anda harus terus belajar dan mengasah kemampuan. Ikuti perkembangan tren, teknologi, dan strategi bisnis terbaru. Dengan kompetensi yang kuat, Anda bisa mengambil keputusan yang tepat dan menghadapi tantangan dengan lebih baik.
Contoh: Seorang pengusaha kuliner rajin mengikuti kelas memasak, seminar bisnis, dan membaca buku tentang manajemen restoran. Hasilnya, ia bisa menciptakan menu baru yang inovatif, mengelola keuangan dengan lebih baik, dan meningkatkan pelayanan pelanggan.
3. Fokus pada Value dan Selling: Di Awal Bisnis, Ini yang Paling Penting
Value adalah nilai unik yang ditawarkan produk atau jasa Anda kepada pelanggan. Selling adalah kemampuan Anda untuk menyampaikan value tersebut dan meyakinkan pelanggan untuk membeli. Di awal bisnis, fokuslah pada dua hal ini. Dengan value yang kuat dan strategi selling yang efektif, Anda bisa menarik pelanggan dan menghasilkan penjualan.
Contoh: Sebuah startup teknologi mengembangkan aplikasi belajar online yang interaktif dan mudah digunakan. Mereka fokus memasarkan aplikasi ini ke sekolah dan lembaga pendidikan, dengan menekankan value aplikasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
4. Bangun Tim dan Sistem: Ini Kunci Agar Bisnis Bisa Berjalan Tanpa Anda
Bisnis yang sukses bukan bisnis one-man show. Anda perlu membangun tim yang solid dan sistem yang efisien agar bisnis bisa berjalan lancar tanpa Anda harus terlibat langsung di setiap aspek operasional. Dengan begitu, Anda bisa fokus pada pengembangan bisnis dan mencapai tujuan yang lebih besar.
Baca Juga: Resep Marmer Cake Lezat dan Anti Gagal ala Chef Devina Hermawan, Cocok untuk Pemula
Contoh: Pemilik sebuah perusahaan jasa pengiriman memiliki tim yang terdiri dari kurir, customer service, dan staf administrasi. Mereka juga memiliki sistem yang terintegrasi untuk memantau pengiriman, mengelola pesanan, dan menangani keluhan pelanggan.
5. Duplikasi Sistem yang Sukses: Setelah Bisnis Stabil, Baru Mulai Kembangkan
Setelah bisnis Anda berjalan stabil dan memiliki sistem yang terbukti sukses, saatnya untuk berkembang. Anda bisa membuka cabang baru, memasuki pasar baru, atau mengembangkan produk baru. Dengan menduplikasi sistem yang sudah ada, Anda bisa meminimalkan risiko dan mempercepat pertumbuhan bisnis.
Contoh: Sebuah jaringan kedai kopi memiliki sistem operasional yang efisien dan terstandarisasi. Mereka berhasil membuka beberapa cabang baru dengan cepat dan sukses karena menerapkan sistem yang sama di setiap cabang.
Intinya, membangun bisnis itu butuh proses dan kesabaran. Jangan sampai salah langkah karena tidak paham step by step-nya. Dewa Eka Prayoga mengatakan trik ini bisa menjadi panduan kalian memulai bisnis dari nol.Semoga bermanfaat.***